Masa Lalu Berdirinya Kota Tangerang Selatan

foto: kompasiana
foto: kompasiana

TangselMedia.com – Tangerang Selatan merupakan sebuah kota yang berlokasi di Provinsi Banten atau sekitar 30 kilometer sebelah barat ibukota Jakarta. Namun jika ditempuh dari ibukota provinsi Banten, Serang, jaraknya justru lebih jauh sekitar 90 kilometer. Di seluruh provinsi ini, kota tersebut menjadi kota nomor dua yang jumlah penduduknya paling banyak dan nomor lima untuk area Jabodetabek.

Tangerang di Masa Lalu

Sejak beberapa abad lalu Tangerang sudah menjadi suatu kota yang lokasinya sangat strategis karena berdekatan dengan Batavia. Di kota inilah terdapat Sungai Cisadane yang mempunyai perang sangat penting bagi kehidupan masyarakat bahkan terus berlangsung hingga saat ini.

Ketika masih berdiri Kerajaan Tarumanegara pada abad XV hingga masa penjajahan kolonial Belanda, Sungai Cisadane difungsikan sebagai sarana transportasi air antara kawasan pesisir dan pedalaman. Selain itu juga digunakan untuk pengairan di lahan-lahan pertanian yang ada di sepanjang sungai tersebut.

Tangerang sendiri menurut dugaan berasal dari bahasa Sunda Tanggeran yang memiliki arti tengger atau tanda dan perang. Penyebutan kata ini merujuk pada Sungai Cisadane yang pada masa lalu pernah menjadi lokasi peperangan dasyat antara Kasultanan Banten dan VOC.

Awal Pembentukan Kota

tangerang selatan logoPada pemerintahan Belanda, Tangerang Selatan masih dijadikan satu dengan Tangerang serta dimasukan dalam satu bagian dengan Karisidenan Batavia. Kemudian setelah beberapa puluh tahun Indonesia merdeka dan mengalami masa pemerintahan reformasi, pada 2000 sebagian besar masyarakat di sana menyampaikan keinginannya untuk memiliki pemerintahan sendiri.

Baca Juga  Lebih dari 300 Mahasiswa Ikuti Seminar Internasional Untuk kemerdekaan Palestina

Permintaan ini mendapat tanggapan dari wakil rakyat mereka di DPRD kabupaten Tangerang dan mereka mengasih persetujuan atas pembentukan kota baru yang memiliki pemerintahan adminitratif sendiri.

Persetujuan ini kemudian memperoleh pengesahan pada tanggal 27 Desember 2006. Saat itu terdapat beberapa kecamatan yang dianggap pantas untuk dijadikan pusat pemerintahan yaitu Pamulang, Ciputat Timur, Ciputat, Serpong Utara, Serpong, dan Setu.

Selanjutnya pada tangga 22 Januari 2007, diselenggarakan rapat paripurna DPRD kabupaten Tangerang yang ketika itu diketuai oleh Endang Sujana. Melalui rapat tersebut diambil suatu keputusan dengan aklamasi tentang pembentukan kota tersebut. Selain itu diambil keputusan lain bahwa Kecamatan Ciputan dijadikan sebagai pusat pemerintahan.

Masih di tahun yang sama, pemerintah setempat juga menyediakan dana sebanyak 20 milyar guna memantapkan proses pendirian kota terbaru tersebut. Dana ini dipakai untuk membiayai biaya operasional dalam jangka waktu satu tahun serta dijadikan modal awal pemerintah kota Tangerang Selatan sebagai wilayah hasil pemekaran. Selain itu Pemerintah Daerah kabupaten Tangerang masih menyediakan dana lain berupa dana bergulir hingga kota hasil dari pemekaran tersebut dapat mandiri dan berdiri sendiri.

Satu setengah tahun berikutnya, pada 29 Oktober 2008 Menteri Dalam Negeri yang ketika itu dijabat Mardiyanto meresmikan pembentukan atau pendirian Kota Tangerang Selatan. Daerah yang masih sangat baru ini membawahi tujuh kecamatan. Itulah sejarah singkat berdirinya kota yang memiliki potensi sangat bagus di beberapa macam sektor tersebut.