TangselMedia – Atlet paraswimming saat ini sudah hamper siap tempur. Tim pelatih perbanyak komunikasi dngan sharring bareng atlet. Sekitar dua pecan lagi Asian Para Games 2018 akan bergulir di Jakarta. Multievent terbesar kedua setelah paralimpiade ini akan mempergandingkan 18 cabang olahraga penyandang disabilitas.
Paraswimming jadi cabor yang diandalkan untuk menyumbang medali emas dari 16 medali emas uang ditargetkan pemerintah maupun national Olympic Committee. Menuju itu, tim kepelatihan paraswimming terus menggeber latihan atlet. Namun kali ini lebih spesifik. Tidak hanya tiknik tapi psikologis atlet. Maklum main sebagai tuan rumah terkadang lebih berat bebannya ketimbang saat di luar negeri.
Pelatih kepala paraswimming Handoko Purnomo menyadari hal itu. “Maka itu, setiap latihan satu hari itu, ada satu sesi dimana saya gunakan untuk briefing, berkumpul dengan para atlet. Jadi memang itu untuk membicarakan soal apa, bagaimana . karena dengan itu bisa melatih mental mereka jug, ,” kata Handoko kepada detikSport, Jumat (21/9/2018).
“Ya deg-degan pasti ada. Malah hampir semuanya atlet iti deg-degan. Makanya kita berusaha agar atlet itu mencurahkan apa yang menjadi keganjalan dirinya.”
“Hal lainnya, anak-anak sekarang sudah tahap tinggal perbaikan saja. Artinya mana yang masih perlu dipertajam lagi, diperbaiki startnya, pembalikannya, dan kecepatannya,” tambahnya.
Paraswimming mematok target tiga medali emas di multievent level Asia tersebut. Target itu diproyeksikan dating dari Jendi Pangabean, Laura Aurelia Dinda dan Suci Indriani.
“Soal target memang yang kami andalkan mereka bertiga. Tapi tidak tertutup kemungkinan bakal ada kejutan. Siapa itu? Tergantung nanti hasil klasifikasi semoga tidak ada perubahan,” ujarnya.
Klasifikasi paraswimming akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2018 sampai menjelang pertandingan. “Kami rencana ke Jakarta pada 30 September. Setelah itu anak-anak latihan di stadion akuatik karena akan ada klasifikasi,” ujarnya.