TangselMedia – Perilaku Buang Air Besar (BAB) Sembarangan masih menjadi masalah, bahkan di kota besar. Tercatat sebanyak 6.771 Kartu Keluarga di Kota Bekasi masih memiliki perilaku BAB sembarangan. Padahal , Kota Bekasi terhitung sebagai kota yang maju secara pembangunan dan infrastruktur.
Sementara itu, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, merupakan satu dari 23 Kabupaten dan Kota yang 100 persen warganya tidak BAB sembarangan. Meski tergolong daerah pedalaman, warga Alor mempunyai tekad untuk terbebas dari kesulitan.
“Masyarakat Alor punya kemauan keras untuk berubah dari pola adat dan turun temurun,” ujar Wakil Bupati Kab. Alor, Imran Duru, SPd, saat dijumpai di Gedung Kementerian Kesehatan, Kamis (18/10/2018).
Lanjut Imran, komitmen kepala daerah yang memiliki niat untuk mengubah pola hidup masyarakat merupakan poin penting kesuksesan program ini. Selain itu, masyarakat Alor pun sudah merasa jenuh dengan kondisi sanitasi yang buruk.
“Adanya upaya dari daerah untuk membawa masyarakat keluar dari tingkat kesulitan. Pemerintah mengajak masyarakat terlibatan untuk memperbaiki kehidupannya. Masyarakat sudah jenuh hidup dengan tradisional, mereka sudah sadar,” ujarnya.
Mengubah perilaku yang sudah turun temurun menjadi salah satu tantangan tersendiri. Pasalnya, warga Alor dulunya memiliki kebiasaan untuk BAB di sungai atau kali.
“Kita punya komitmen untuk mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih baik. Segala upaya kita lakukan untuk mengatasi permasalahan di pedesaan agar sistem sanitasi dan BAB mereka bisa lebih baik,” ujarnya.