TangselMedia – Aparat Polresta Tangerang, Banten, menghadang belasan anak yang ikut demo menggunakan kereta api comuterline jurusan Rangkas Bitung, Lebak menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif di Tangerang, Rabu mengatakan anak-anak tidak seharusnya mengikuti aksi demonstrasi. “Setelah diperiksa, maka anak-anak tersebut masih status sebagai pelajar pada beberapa sekolah di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Pemeriksaan tersebut ketika petugas mencurigai anak-anak itu hendak naik kereta api dari Stasiun Daru dan Stasiun Tigaraksa ikut demo ke Jakarta pascapengumuman hasil suara pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat diperiksa petugas, ternyata dalam ransel yang dibawa terdapat baju sekolah, baju koko dan peci. Pihaknya prihatin dengan kejadian itu karena pelajar SMP dan SMA itu tidak membawa uang yang cukup. Sedangkan uang yang mereka bawa, hanya mampu untuk membayar tiket kereta sekali jalan ke Jakarta.
Sabilul mempertanyakan bagaimana kalau mereka lapar atau ada kejadian lain di luar dugaan mereka, sementara mereka tidak cukup membawa perbekalan. Petugas sudah memberikan pemahaman kepada anak-anak itu dan menugaskan anggota untuk berkomunikasi dengan orang tua dan guru mereka. Masalah itu agar orang tua dan guru dapat memberikan pelajaran yang seharusnya kepada anak-anak itu. Petugas akhirnya menyuruh anak-anak itu untuk pulang ke rumah masing-masing. Penuturan anak-anak itu bahwa sebagian mereka mengaku sebagai santri dan petugas untuk mendalami masalah itu.