TangselMedia – Jerawat yang muncul bisa meninggalkan bekas pada kulit wajah atau area tubuh lain. Beberapa orang berpikir bahwa bekas jerawat mengingatkan pada rasa sakit yg tidak diinginkan dan sangat mengganggu.
Tetapi, bekas jerawat tidak permanen, karena ada beberapa pengobatan rumahan dan medis yg mampu menghilangkannya.
Berikut adalah pengobatan untuk bekas jerawat, yang dirangkum Tirto.
Pengobatan Rumahan
Sebelum memulai perawatan, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kulit untuk mengetahui metode terbaik.
Berikut adalah beberapa perawatan bekas jerawat yang bisa dilakukan di rumah, melansir dari Healtline.
- Asam Salsilat
Asam Salisilat bermanfaat untuk semua jenis bekas luka. Kandungannya bagus untuk digunakan dalam perawatan kulit rutin setiap hari terutama untuk kebanyakan orang yang memiliki jerawat.
Orang dengan kulit sensitif mungkin perlu melakukan pengujian terhadap produk yang mengandung asam ini pada area kulit sebelum menggunakannya di seluruh wajah karena dapat menyebabkan kekeringan atau iritasi.
- Retinoid
Beberapa retinoid tipikal dapat membantu menghilangkan bekas jerawat. Seperti yang dicatat oleh penulis yang diulas dalam jurnal Dermatology and Therapy, retinoid topikal mencegah peradangan, mengurangi lesi jerawat dan mempercepat regenerasi sel.
Penulis juga menyatakan bahwa retinoid dapat membantu menyamarkan bekas jerawat yang hiperpigmentasi, termasuk pada orang dengan warna kulit yang lebih gelap.
Retinoid juga dapat membantu kulit sensitif terhadap matahari. Siapa pun yang menggunakan retinoid untuk perawatan jerawat atau bekas luka harus memakai sunscreen ketika pergi keluar atau beraktivitaas diluar rumah.
- Alpha Hydroxy Acids
Alpha Hydroxy Acids (AHA) dapat membantu mematikan sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat.
Dokter dapat merekomendasikan AHA untuk mengobati jerawat dan mengurangi munculnya bekas jerawat.
AHA adalah bentuk asam ringan yang mengikis lapisan luar kulit untuk meregenerasi kulitbaru yang lebih cerah. Proses ini dapat membantu perubahan warna karena jaringan parut.
- Asam Laktat
Asam laktat berfungsi segara halus untuk menarik sel-sel kulit mati. Asam laktat juga dapat membantu menyamarkan bekas luka dan menghaluskan keseluruhan tekstur kulit.
Asam laktat juga dapat membantu memperkecil jaringan bekas luka yang gelap, meskipun terkadang menyebabkan hiperpigmentasi.
Karena kemungkinan efek samping ini, oleh karena itu, cara terbaik adalah dengan menguji produk yang mengandung asam laktat pada sebagaian kecil kulit sebelum menggunakannya untuk mengobati bekas jerawat.
Banyak produk yang mengandung asam laktat. Asam laktat juga terkandung cuka apel, yang dibuat untuk pengobatan yang alami serta murah.
Pengobatan Alami
Melansir dari Medical News Today, banyak orang menggunakan obat alami untuk membantu membersihkan bekas jerawat, tetapi tidak dalam takaran yang jelas.
Beberapa dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut atau masalah lain sehingga orang harus menggunakannya dengan hati-hati.
Berikut obat rumahan secara tradisional digunakan untuk mengobati bekas jerawat meliputi:
– Minyak kelapa
– Shea butter
– Gel lidah buaya (aleovera)
– Madu
– Bubuk soda kue
– Perasan jeruk lemon
Perawatan Medis
Beberapa perawatan medis juga tersedia untuk membantu mengurangi bekas jerawat. Seorang dokter kulit dapat merekomendasikan prosedur yang berbeda tergantung pada jenis kulit seseorang dan banyaknya bekas jerawat.
Beberapa perawatan medis untuk bekas jerawat antara lain:
- Chemical Peeling
Dokter kulit merekomendasikan perawatan medis untuk bekas jerawat, sesuai dengan tingkat keparahan jerawat dan bekas jerawat.
Para peneliti menulis ulasan pada tahun 2017 tentang perawatan untuk bekas jerawat mencatat sebuah studi yang menemukan bahwa, 6 dari 10% peserta yang melakukan chemical peeling dengan menggunakan asam trikloroasetat (TCA) setidaknya menyamar 70% bekas jerawat mereka.
Chemical peeling lainnya mungkin kurang efektif. Misalnya 25% dari mereka yang menggunakan asam glikolat tidak terlihat berkurangnya bekas luka.
- Injections
Suntikan kartikosteroid membantu pengobatan untuk bekas jerawat secara cepat jika seorang meiliki bekas luka hipertrofik atau keloid.
Perawatan bianya terdiri dari serangakain suntikan. Dokter kulit dapat melakukan suntikan ini di kantor mereka setiap beberapa minggu sekali untuk memantau hasilnya.
- Dermal Filter
Dalam beberapa kasus, dokter kulit dapat merekomendasikan penggunaan dermal filter untuk mengurangi tampilan bekas luka.
Dokter kulit dapat memilih filter yang terdiri dari produk berbasis kolagen, yang mungkin memerlukan pengujian alergi. Atau, menghilangkan lemak dari bagian tubuh lain untuk digunakan yang mungkin menjadi pilihan.
Mereka juga dapat menggunakan commercial filter lainnya. Seperti polymethylmethacrylate (PMMA), asam hialuronat (HA) dan asam poli-L-laktat (PLLA).
Dermal filter bekerja paling baik untuk bekas luka atrofi, tetapi banyak yang bersifat sementara. Perawatan biasanya berlangsung antara 6 hingga 18 bulan.
- Microneedling
Microneedling adalah proses memasukkan jarum kecil ke kulit di sekitar bekas luka untuk merangsang serta membuat lebih banyak kalogen.
Kolagen ini dapat mengurangi munculnya bekas jerawat dengan menghaluskan kulit. Pada tahun 2017, microneedling memberikan peningkatan 31 persen hingga 63 persen dalam menyamarkan bekas jerawat.
Namun, microneedling dapat menyebabkan efek samping. Banyak orang yang mengalami kemerahan, rasa sakit, dan peradangan setelah perawatan tetapi efek ini juga mereda seiring waktu.