TangselMedia – Dalam Kampanye Bahaya Sampah Plastik dari Tangerang Selatan di Abuella HQ, BSD City, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari Rabu, 8 Mei 2019. beberapa publik figur dan tokoh masyarakat mengadakan kampanye bahayanya sampah plastik. Mereka adalah robi Navicula, Nuggie, Endah n Ressa, dan Melani Soebono.
Sandrina Malakiano selaku sebagai penggagas ‘Aku Cinta Bumi’ memaparkan, ia sengaja mengumpulkan para musisi, penggiat lingkungan dan juga tokoh masyarakat, agar bisa berdiskusi secara bersama membahas bahaya plastik dan bagaimana hidup tanpa plastik.
“Menurut sumber, Indonesia merupakan salah satu penghasil sampah plastik yang dibuang ke laut terbesar nomor 2. Belum lagi di Hawai yang sudah sangatlah memprihatinkan, serta banyaknya hewan laut yang terluka dan terkontaminasi akibat sampah plastik,” Katanya, mengawali diskusi bahaya dari sampah plastik.
Belum lagi dari hasil penelitian yang lain yang menyebut di dalam kotoran manusia juga ada mengandung plastik. Penyebabnya ialah sumber lauk yang kita makan, termasuk dari laut yang sudah terkontaminasi oleh sampah plastik tersebut.
Maka dari itu, manusia harus mengurangi penggunaan plastik dalam kesehariannya mulai dari sekarang, “Biasakanlah diri sendiri terlebih dahulu, dari diri sendiri dimulai untuk tidak menggunakan plastik barang belanjaan, sedotan plastik, gelas plastik, itu dimulai dari diri dan tularkan kepada keluarga” Ujar salah satu sumber yang ikut berdiskusi.
Pada saat Kampanye Bahaya Sampah Plastik dari Tangerang Selatan. Ia menyatakan bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab setiap orang tanpa saling menunggu. Merawat bumi sepatutnya dikerjakan oleh siapapun, seterbatas apapun kemampuannya dan sesempit apapun wilayah aktivitas yang dijangkaunya.
“Merawat bumi sejatinya ialah gerakan-gerakan kecil yang karena dilakukan oleh banyak pihak maka kemudian meningkat menjadi kerja yang besar. Merawat bumi merupakan ikhtiar-ikhtiar kecil yang dikolosalkan sehingga menjadi kerja bersama yang meraksasa,” Katanya.
Ia mengatakan meski hanyalah sebuah kampanye kecil, hal itu tetap dilaksanakannya sebagai wujud komitmen. Perihal ini, musisi Nuggie memiliki pendapat yang kritis. ” Paling krusial adalah komitmen. Saya blusukan dari tahun 98 ke pelosok-pelosok, pasti mentoknya di ceremony,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia banyak berdiri lembaga konservasi dan urbanity komunitas lingkungan, namun mereka bergerak sendiri. Bila semua berkomitmen untuk lingkungan, memerangi sampah, maka bersatulah untuk bersama melakukan hal tersebut.
Hadir pula dalam diskusi tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Gus Ipul, Rocky Gerung, serta seniman-seniman yang tersohor di era 90an.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyoroti proses pengolahan sampah di Tangerang Selatan yang jauh dari ramah lingkungan. Tinjauan KLH ke sejumlah lokasi menemukan pengolahan sampah yang justru menganggu masyarakat.
Dalam keterangan yang disampaikan diketahui Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah, mereka melakukan pengecekan langsung ke lapangan ini terkait permasalahan sampah yang ada di kota Tangerang Selatan yang diadukan sejumlah masyarakat.
Berdasarkan pengecekan yang dilakukan di lapangan diperoleh hasil, ternyata warga disana melakukan pengolaan sampah dengan cara membakar sampah yang dilakukan di dalam pemukiman di banyak lokasi pembakaran sehingga mengganggu kenyamanan warga dan menyebabkan polusi udara akibat asap dari pembakaran.
Meskipun telah dibangun transfer depo sampah atau TPS di kompleks, namun fasilitas tersebut kurang dioptimalkan. Saat ini masih memanfaatkan lahan dibelakangi lokasi tersebut untuk membuang sampah yang berfungsi sebagai TPA.
Oleh karena itu, para masyarakat dihimbau untuk mengurangi limbah sampah plastik agar tidak menyebar dan tidak menimbulkan banyak limbah yang lebih banyak lagi, tentunya saran ini merupakan yang terbaik untuk menanggulangi sampah plastik yang sudah mewabah di tangerang selatan.