Pandemi Covid 19 Layanan Bengkel Mobil Home Service Meningkat
Oleh : Miko Hardiyanto*
Di tengah pandemi corona atau Covid-19, salah satu bengkel mobil dijakarta mengalami penurunan jumlah konsumen.berikut data unit entry hingga tahun 2020:
Sumber:Unit kendaraan service bengkel mobil
TAHUN | UNIT |
2018 | 1123 |
2019 | 1025 |
2020 | 96 |
Pada tahun 2020 dilakukan pemberlakuaan PSBB dari pemerintah, namun dengan penambahan ketentuan seperti yang disyaratkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun salah satu bengkel dijakarta tetap buka dengan main power 50% disamping dengan adanya pandemic dari pihak bengkel melakukan penambahan service dengan ditekankan Seperti penyemprotan disinfektan mobil, sebelum dan sesudah servis, cek suhu pelanggan, dan penyemprotan disinfektan di area yang sering kontak dengan pelanggan, serta semua tim wajib pakai masker, jumlah konsumen yang melakukan servis di bengkel telah mengalami penurunan sejak April 2020.
Untuk menyiasati hal tersebut, layanan servis Dirumah atau yang biasa disebut Home Service lebih ditekankan upaya menambah unit bengkel.untuk cara menggunakan layanan home service sangat mudah hanya cukup melakukan booking satu hari sebelum service dengan call center nomor bengkel yang biasa dilakukan dirumah untuk dilakukan penjadwalan setelah itu mekanik akan segerah kerumah.kalau dibandingkan dengan servis di bengkel, jumlahnya masih sekitar 10 persen ini adalah dampak dari wabah pandemic covid 19untuk Ketentuan layanan home service ini jarak maksimal 50 km dari bengkel terdekat.
Selain itu, kalau servis dengan biaya di atas Rp 600.000, gratis biaya mobile service. Dan Kalau kurang dari itu, ada charge berdasarkan jarak mobile service ke bengkel,dan tentunya amsih banyak promo yang ditawarkan dilayanan Home service dipandemi seperti ini untuk menarik customer tentunya,adapun promo itu seperti diskon jasa 50% diskon sparepart dengan melakukan pembayaran telkomsel point dll. Selain layanan servis di rumah, ada juga pemilik mobil yang melakukan perawatan dengan cara menitipkan kendaraan di bengkel dikaenakan tidak mau menunggu atau berkerumun dibengkela setelah service selalsai tentunya mobil bisa diantar kerumah customer ini adalah bagian dari bentuk loyalitas pelayanan salah satu bengkel dijakarta selalu melakukan booking follow up customer untuk menggunakan jasa home service di masa PPKM Darurat guna memberikan keamanan dan kenyamanan pelanggan agar tetap di rumah higga sampai saat ini layanan home service terjadi peningkatan tidak seperti sebelum saat adanya pemberlakuaan PSBB dan PPKM terjadi kenaikan signifikan yang biasa layanan home service sebelum psbb hanya mencapai 2unit dalam sehari tetapi saat ini layanan home service bisa mencapai 4 hingga 6 unit dalam sehari.
Sampai saat ini bengkel tetap menjaga protocol kesehatan dan pembatasan kegiatan agar tidak berkerumunan ditempat.dari pihak bengkel kami menyarankan agar kendaraan tetap prima tetap lakukan pengecekan atau perawatan rutin seperti biasanya,meskipun saat ini banyak kendaraan yang berhenti beroperasi bahkan dari semenjak awal pssb hingga ppkm diberlakukan ada yang mengalami wfo sehingga beroprasi kendaraan yang akan memastikan kendaraan tersebut tidak beroprasi,namun perlu diketahui jika kendaraan tidak beroprasi harus tetap dilakukan service rutin atau berkala yang dihitung dari bulan awal service kendaraan sebelumnya terhitung 6 bulan.
Berikut ini ulasan tentang kerusakan-kerusakan mobil bila jarang dipakai selama pandemic covid 19 dan cara mengantisipasinya:
1. Aki tekor
Risiko pertama pada kerusakan kelistrikan atau aki. Hal ini akan dirasakan saat pertama kali menyalakan mobil yang sudah lama tak digunakan. Mobil akan sulit dinyalakan karena penurunan daya listrik dengan sendirinya. Penurunan daya listrik berbeda-beda kondisinya tergantung pada umur dan kualitas aki, semakin tua umur aki maka akan semakin mudah kehilangan daya untuk menyimpan listrik.
Tipsnya, hidupkan mesin dalam jangka waktu tertentu setiap pekan sekali sekitar 5 sampai 10 menit. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki lebih maksimal. Bila mesin sudah menggunakan teknologi injeksi, tak perlu memanaskan mesin terlalu lama. Kita juga tak disarankan menginjak-injak gas, cukup biarkan mesin menyala standar alias idle.
2. Tekanan Angin Ban Berkurang
Kondisi ini terjadi jika kita parkir mobil terlalu lama. Hal ini menyebabkan bagian ban yang menapak langsung dengan aspal menjadi rata, sehingga bentuk ban tak lagi bundar utuh. Akibatnya, akan terjadi ketidakseimbangan ketika mobil pertama kali dijalankan setelah sekian lama diparkir.
Untuk mengantisipasinya jalankan mobil beberapa saat (maju-mundur) atau keluar- masuk garasi secara rutin. Upayakan posisi pelek dan pentil selalu berubah tumpuannya. Hal ini bertujuan agar tekanan angin pada ban terdistribusi merata, sehingga ban tidak terlalu lama tertumpu hanya pada satu titik tertentu saja.
3.Bahan Bakar Mengendap
Iklim di Indonesia yang tropis membuat udara lembab dan ini bisa menyebabkan embun pada tangki dan saluran bahan bakar jika mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama. Akibat yang terjadi bahan bakar akan tercampur air sehingga mengurangi kualitas bahan bakar serta berpotensi menimbulkan karat pada tangki atau saluran bahan bakar yang terbuat dari besi. Jika mobil Anda menggunakan bio-diesel, efeknya malah menimbulkan endapan dan menyumbat saluran bahan bakar.
Tipsnya, ketika memanaskan mobil cek indikator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster. Kita harus rajin memeriksa dan mengganti filter bahan bakar secara berkala agar bensin tersaring dan bersih dari partikel kotoran serta karat.
4. Karat Piringan Cakram
Ketika mobil tidak digunakan dalam durasi cukup lama, ditambah dibiarkan terkena hujan karena terparkir di tempat terbuka. Karat akan timbul pada piringan cakram. Ini merupakan proses alamiah antara lingkungan dengan benda yang berunsur besi.
Hanya saja, jika terus dibiarkan tentu menyebabkan performa rem berkurang dan menimbulkan bunyi saat mobil digunakan kembali. Cara mencegahnya, sebaiknya mobil tetap dijalankan minimal satu kali dalam seminggu, karena karat pada piringan cakram pada umumnya akan hilang dengan sendirinya ketika mobil sudah dijalankan sejauh 3-5 meter. Karat akan hilang karena adanya gesekan dari kampas rem.
5. Kuman dan Debu Saluran AC
AC mobil yang jarang digunakan dapat menyebabkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian saluran pendingin tersebut. Ini juga berdampak pada kualitas udara di dalam kabin mobil ketika mobil dipakai kembali.
Oleh sebab itu disarankan agar rutin memanaskan mesin mobil sambil menyalakan AC sekitar 5-10 menit minimal seminggu sekali. Cara ini dapat mencegah gas pendingin freon tidak mengendap dan menjaga sirkulasi udara pada kabin mobil, demikian mengutip keterangan Asuransi Astra.
Diatas adalah beberapa penyakit yang sering terjadi bila mobil jarang dipakai,maka dari itu tetap lakakuan service rutin kendaraan agar tetap prima dan tentunya jangan lupa untuk menghubungi layanan home service terdekat didaerah jakarta.***
*Penulis adalah Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas Pamulang