TangselMedia – Universitas Pamulang (Unpam) Kota Tangerang Selatan kembali mengirimkan dosen-dosen terbaiknya untuk mengikuti program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tingkat Internasional di tiga negara yaitu SIKL Malaysia di jalan Lorong Tun Ismail, Kualalumpur, Wilayah Persekutuan Kualalumpur, Malaysia, kemudian Singapura dan Thailand.
Kegiatan pengabdian internasional tersebut dilaksanakan pada 9-14 Januari 2024 yang diikuti oleh beberapa program studi yakni Prodi Hukum, Teknik Informatika dan Teknik Mesin, Akuntansi dan Pajak, Manajemen dan Administrasi Perkantoran, serta Sastra Indonesia dan Manajemen Pendidikan.
Dalam PKM Internasional Unpam ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor IV Universitas Pamulang, Prof. Dr. RR. Dewi Anggraeni,S.H., M.H., dan diikuti beberapa dosen yaitu Herlina Basri, S.H., M.H, Dian Ekawati, S.H., M.H, Bobi Agustian, S.Kom, M.Kom, Rinna Rachmatika, S.Kom, M.Kom, Joni Arif, S.T, M.T, Mita Sicillia, S.Kom, M.M, Erliana, S.E, M.Ak, Ading Sunarto, S.E, M.M, Putri Nilam Kencana, S.E, M.M, Nur Rachmah Wahidah, S.E., M.M, Lisa Novia, M.Pd, Dr. Sri Utaminingsih, SH., S.Pd., M.M.Pd., MH.
Wakil Rektor IV Universitas Pamulang, Prof. Dr. RR. Dewi Anggraeni kepada wartawan mengatakan, kegiatan PKM Internasional ini sebagai bentuk implemetasi kerjasama yang dilakukan dosen-dosen dalam Tridharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat di tingkat internasional.
Menurut Prof Dewi pihaknya memperkenalkan program-program UNPAM kepada siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dengan menayangkan video tentang Universitas Pamulang, serta sarana dan prasarana yang tersedia dengan biaya terjangkau tanpa mengabaikan kualitas.
“Alhamdulillah kami disambut baik oleh Kepala Sekolah SIKL Kuala Lumpur, Ibu Friny Napasti atas kunjungan dalam program PKM Unpam ini. Kepala Sekolah SIKL sangat antusias menerima kami dengan menjelaskan program-program sekolah yang dipimpinnya,” ujar Prof Dewi.
Dalam perbincangan yang hangat, santai dan penuh dengan makna tersebut, Friny Napasti menjelaskan ada sekitar 700 siswa dari jenjang SD sampai SMA dan semuanya adalah warga negara Indonesia yang menetap di Kuala Lumpur.
“Sistem pembelajaran dan kurikulumnya pun sama dengan di Indonesia. Kepala Sekolah memiliki peran strategis dan menjadi garda terdepan diplomasi pendidikan di Malaysia dalam konteks pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah SIKL Kuala Lumpur, Friny Napasti mengungkapkan, SIKL berdiri sejak 10 Juli 1969 dan terus konsisten berkiprah memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia, dengan mengacu pada dasar pendidikan nasional.
“Tak kalah pentingnya, bahwa sekolah Indonesia mengemban peran ganda dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia di tengah masyarakat Malaysia, bahkan kepada masyarakat negara-negara sahabat,” kata Friny Napasti.
Ditambahkan Friny, selama dirinya memimpin SIKL yang patut dibanggakan dalam berbagai ajang bergengsi seperti selalu meraih juara umum di lomba antar Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dan juga aktif ikut serta dalam event-event yang diselenggarakan di tingat nasional.
“Kami memiliki visi pendidikan yang bertaqwa, berbudi dan berbudaya, berprestasi serta berwawasan global. Itu yang menjadi tantangan besar sekolah Indonesia yang berada di luar negeri, karena selain berusaha meningkatkan kerjasama kependidikan di tingkat internasional juga senantiasa berusaha menjaga dan melestarikan seni budaya Indonesia demi tercapainya cita-cita dan harapan bangsa,” tukasnya.
Friny berharap, agar kerjasama yang dibangun ini bisa berkelanjutan dan dapat mengirimkan mahasiswa-mahasiswa magang sebagai bentuk implementasi kerjasama kedepannya.
“Kami berharap kerjasama ini jangan berhenti disini saja tapi bisa berkelanjutan karena mereka sangat membutuhkan ada mahasiswa-mahasiswa yang bisa magang di SIKL,” pungkasnya.
Selain kegiatan PKM Internasional yang digelar kampus Unpam tersebut, para dosen juga melakukan perjalanan wisata di tiga Negara yakni Singapore, Malaysia dan Thailand dengan mengunjungi beberapa tempat wisata seperti di Singapore mengunjungi Icon merlion patung Singa, Jewel Changi Airport, Garden by the bay, kemudian di Kuala Lumpur (KL) tempat yang dikunjungi Genting Highland dengan menaiki Gondola dengan mendapatkan sensasi yang menarik ketika melayang-layang menaiki gondola, Batu Caves, Twin Tower Petronas, mesjid Pink Putra Jaya.
Kemudian terakhir di Thailand dengan mengunjungi Sleeping Budha Songkla Hatyai, Pasar Terapung dengan nama Klong Hae Floating Market Hatyai Thailand, Pantai Samila yang ada patung putri duyung, Chang Puak Camp dan beberapa tempat menarik lainnya yang menjadi destinasi wisata di tiga Negara tersebut.***