TangselMedia-Pada tanggal 28-30 Oktober 2024, mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang yang tergabung dalam kelompok Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melaksanakan kegiatan dengan tema “Penerapan 5S dalam Pengelolaan Ruang Kelas” di SMK Pustek Serpong. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Muhammad Valentino, Syaiful Haris, Ella Fitriyani, dan Azzahra Fitri Yanti. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan ruang kelas melalui penerapan metode 5S yang berasal dari Jepang.
5S merupakan metode manajemen yang terdiri dari lima prinsip dasar: Seiri (Sortir), Seiton (Susun), Seiso (Sapu), Seiketsu (Standarisasi), dan Shitsuke (Disiplin). Meskipun awalnya dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di dunia industri, prinsip-prinsip ini juga sangat bermanfaat dalam lingkungan pendidikan, terutama dalam menciptakan ruang kelas yang bersih, teratur, dan mendukung proses belajar yang optimal.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa Universitas Pamulang memberikan pengetahuan dan panduan kepada siswa SMK Pustek Serpong tentang cara menerapkan 5S di dalam ruang kelas. Melalui penerapan prinsip Seiri, siswa diajarkan untuk memilah barang-barang yang diperlukan dan membuang atau menyimpan barang yang tidak lagi relevan dengan kegiatan belajar. Selanjutnya, konsep Seiton membantu siswa menata barang-barang secara teratur sehingga mudah ditemukan dan tidak mengganggu aktivitas di ruang kelas.
Setelah tahapan sortir dan susun, penerapan, Seiso atau membersihkan dilakukan secara menyeluruh untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan belajar. Konsep ini mengajarkan siswa pentingnya menjaga kebersihan ruangan secara rutin agar tetap nyaman dan bebas dari kotoran. Untuk memastikan agar penerapan 5S tetap konsisten, mahasiswa juga mengenalkan Seiketsu (Standarisasi), di mana siswa didorong untuk menciptakan prosedur dan tata cara yang jelas dalam menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
Yang tak kalah penting adalah penerapan prinsip Shitsuke, yaitu kedisiplinan dalam menjalankan 5S secara berkelanjutan. Melalui tahapan ini, siswa diharapkan untuk selalu menerapkan 5S dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, sehingga ruang kelas yang bersih dan rapi dapat menjadi budaya yang terus diterapkan tanpa perlu pengawasan intensif.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari siswa SMK Pustek Serpong. Mereka merasakan manfaat langsung dari penerapan 5S, terutama dalam menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan teratur. Ruang kelas yang sebelumnya dipenuhi dengan barang-barang tidak terpakai kini menjadi lebih rapi, sementara prosedur standarisasi kebersihan yang diterapkan membantu menjaga kondisi kelas tetap optimal untuk kegiatan belajar-mengajar.
Selain itu, penerapan 5S juga membantu mengembangkan keterampilan penting bagi siswa, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kemampuan mengorganisir. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan fisik ruang kelas, tetapi juga mendidik siswa tentang pentingnya manajemen diri dan ruang yang efektif.
Mahasiswa Universitas Pamulang berharap bahwa program ini dapat memberikan dampak jangka panjang di SMK Pustek Serpong. Budaya 5S yang mulai diterapkan diharapkan dapat terus dipraktikkan oleh para siswa sebagai bagian dari keseharian mereka. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan konsep serupa guna meningkatkan kualitas lingkungan belajar mereka.
Secara keseluruhan, kegiatan PKM ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa Universitas Pamulang dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada sekolah-sekolah di sekitar mereka. Dengan penerapan 5S, diharapkan tercipta suasana belajar yang lebih kondusif, nyaman, dan produktif di SMK Pustek Serpong, yang pada akhirnya akan mendukung peningkatan prestasi dan semangat belajar siswa.***