Naskah Khutbah Idul Adha 1437 H

oleh: Dr. H. Khairan Muhammad Arif, M.Ed.

(Dosen UIN, Ketua Bidang Humas PP IKADI dan Wakil Ketua LPBKI MUI Pusat)

Dr. H. Khairan M Arief, M.Ed.
Dr. H. Khairan M Arief, M.Ed.

 

الله أكبر 9X   الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لاإله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده , لاإله إلا الله هو الله أكبر ألله أكبر ولله الحمد.

الحمد لله الذي جعل اليوم عيدا للمسلمين وحرم فيه الصيام على المؤمنين ونزل القرآن هدى للناس ورحمة للعالمين,  أشهد أن لاإله إلاالله رب العالمين وأشهد أن محمدا سيد الأنبياء والمرسلين وإمام المتقين وقائد الغر المحجلين  وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد أوصيكم ونفسي وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون.

Jama’ah ‘Id yang dirahmati Allah

Kita bersyukur dan memuji Allah, pencipta dan penguasa jagat raya, atas semua nikmat dan karuniaNya  kepada kita, berupa nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat Ibadah haji dan semua nikmat lainnya. Shalawat dan Salam atas junjungan kita Nabi besar Muhammad saw, Sahabat dan keluarganya, serta kita semua umatnya hingga akhir zaman.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd

Hari ini seluruh umat Islam yang melaksanakan Ibadah Haji, berkumpul di Mina melempar Jumrah, setelah sebelumnya berkumpul di padang Arafah, menyambut panggilan Allah dan menjadi Tamu-tamu muliah Allah swt.. Labbaika Allhumma labbaik, Labbaik laa syarika laka labbaik, Innal hamda wanni’mata laka walmulk laa Syarika lak (Kami penuhi panggilanMu yaa Allah, kami datang padaMu, sungguh tidak ada sekutu bagiMu kami datang padaMu, sesungguhnya semua pujian dan nikmat serta kerajaan dilangit dan di bumi hanya bagiMu yaa Allah, tidak ada sekutu bagiMu yaa Allah)..

Hari ini semua umat Islam di seluruh dunia berbondong-bondong beribadah, tumpah ruah menuju masjid dan lapangan luas melaksanakan shalat Idul Adha.., hari ini semua umat Islam bertakbir dan bertahmid, membesarkan dan mensucikan nama Allah, menundukkan dan menyerahkan dirinya kepada Allah swt, bahwa tidak ada zat yang maha Besar yang berhak disembah kecuali Allah swt, Allahu Akbar Kabira, walhamdu lillahi katsira, wasubhanallahi bukratan washila (Allah Maha besar segala pujian yang banyak hanya kepada Allah, dan tasbih hanya untukNya pagi dan petang.. karenanya takbir, tahmid dan tahlil ini disunnahkan untuk kita ucapakan setiap selesai shalat lima waktu selama hari Tasyrik..

 

 Allahu Akbar 3x Walillahil hamd, Jama’ah ‘Id Rahimakumullah!

Salah satu pesan penting Ibadah haji dan Kurban yang kita laksanakan setiap tahun ini adalah pengokohan ukhuwah Islamiyah, ukuhuwah yang berdasarkan pada ketundukan dan kepasrahan diri kepada Allah sesuai makna Islam itu sendiri, yaitu tunduk dan patuh kepada Allah swt, Haji dan Kurban adalah ibadah berat dan penuh pengorbanan baik harta, waktu, tenaga bahkan jiwa hanya untuk Allah dan tunduk kepadaNya. Nabi Ibrahim dan Ismail as ketika membangun Ka’bah yang akan menjadi Kiblat dan tempat berhaji umat manusia mereka berdoa sesuai Firman Allah:

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Baqarah: 128)

Ibadah Haji dan Qurban memeotivasi dan melatih kita untuk memperkuat ukhuwah sesama muslim, berkumpulnya umat Islam dari seluruh penjuru bumi di satu tempat, Ka’bah, Arafah, Muzdalifah dan Mina dengan pakaian ihram yang berwana sama putih, adalah pelajaran dan pelatihan ukhuwah, bahwa kita adalah sama di mata Allah, tidak ada perbedaan kaya dan miskin, pejabat dan rakyat jelata, suku dan bangsa, semua sama dihadapan Allah swt, oleh karenanya Allah menjadikan nilai-nilai ukhuwah sebagai syarat utama menjadi  haji mabrur, firman Allah

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

“Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (Perkataan tidak senonoh), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji” (QS. Al-Baqarah: 197),

Berbuat fasik dan berbantah-bantahan adalah perusak ukhuwah dan penyebab hilangnya persaudaraan, karenanya harus ditinggalkan oleh mereka yang belaksanakan haji. Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang berhaji dan tidak Rafats, tidak Fasik maka dia kembali dari haji seperti bayi yang baru dulahirkan ibunya” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad)

Ibadah Qurban menurut Allah swt, adalah ibadah yang bermanfaat bagi sesama mukmin berupa saling memberi bantuan dan makanan serta Saling tolong menolong sesama mereka, Allah berfirman:

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

“Supaya mereka (orang yang berhaji) menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir” (QS. Al-Haj: 28)

Rasulullah saw bersabda saat beliau menyembelih kurban:

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّى وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِى

“Dengan Nama Allah, Allah maha besar, sembelihan ini dariku yaa Allah dan dari umat yang belum berkurban” (HR. Abu daud, Tirmidzi dan An-nasa’i)

Dari nilai-nilai ketundukan dan keimanan kepada Allah, Prinsip saling menolong, memberi makan orang miskin serta kasih sayang Nabi kepada umatnya saat menyembelih kurban, Islam membangun Ukhuwah Islamiyah, bahwa umat ini adalah umat yang satu, bukan umat umat yang bercerai berai karena kepentingan pribadi dan kelompok tanpa peduli umat, firman Allah:

إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ

“Sesungguhnya Umat ini (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya: 92)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.(QS. Al-Hujarat: 10). Juga firman Allah:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai” (QS. Ali Imran: 103).

Ayat-ayat di atas menegaskan bahwa kita satu umat, bahwa setiap mukmin bersaudara, ayat terakhir melarang kita bercerai berai, melarang kita saling berpecah dan berselisih, sebaliknya memerintahkan kita untuk saling bersatu, menguatkan barisan dengan cara berpegang teguh pada Islam dan ajarannya, karena Allah mencintai hamba-hambaNya yang bersatu dalam satu shaf ketika berjuang dijalan Allah laksana bangunan yang kuat, yang saling menguatkan dan saling menopang antara satu dengan yang lain, tidak sebaliknya saling melemahkan, saling menuduh dan saling meremehkan apalagi saling bermusuhan, firman Allah:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”(QS. As-Shof: 4)

 

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd, Jama’ah ‘Id Rahimakumullah!

Islam adalah agama persaudaraan, bukan agama perpecahan dan menonjolkan perbedaan, Allah swt mengajarkan mencari persamaan dan kesepakatan kepada sesame umat islam, bahkan Allah mengajak kita untuk mencari persamaan dengan orang Ahli kitab, firman Allah:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا

“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun” (QS. Ali Imran: 64)

Bila dengan ahlul kitab kita diperintahkan Allah untuk mencari persamaan, bagaimana dengan sesama muslim?, bagaimana dengan orang-orang yang satu akidah, satu kiblat dan satu Al-qur’an dan Nabi dengan kita?

Berukhuwah adalah wajib hukumnya, karenanya tidak akan masuk surga mereka yang memutuskan ukhuwah atau persaudaraan, bahkan haram hukumnya lebih dari tiga hari tidak menyambung kembali ukhuwah yang telah terbangun selama ini sabda Rasulullah saw:

لاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ

“Janganlah kalian saling benci, saling hasud, saling membelakangi dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, karena tidak halal seorang muslim mendiamkan (tidak menegur) saudaranya lebih dari tiga hari” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd, Jama’ah ‘Id Rahimakumullah!

Nilai-nilai ukhuwah dari  ibadah haji dan Qurban ini jama’ah sekalian harus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena saat ini kita umat Islam berada dalam fitnah besar, dimana kebencian orang kafir terhadap umat Islam begitu nyata dan fulgar, islam-phobia merajalela dan merisaukan umat, semua agama dan ideoilogi cenderung memusuhi umat Islam, dengan alasan teroris, musuh-musuh Islam menjustisifikasi dan menghalalkan pembunuhan atas umat Islam dimana saja, umat Islam dibantai oleh seluruh ideology hampir disemua benua di dunia, di Asia: pembantaian umat Islam Timur Tengah, di Syiria dan Irak. Di Afrika tengah, di Asia Tenggara: di Burma Rohingya, di Amerika dan di Eropa umat Islam dilecehkan dan dimusuhi.. sementara kita umat Islam cenderung berpecah belah, khilafiyah dibesar-besarkan, setiap jama’ah merasa lebih benar dan islami dari yang lain, bahkan kelompok satu menganggap sesat kelompok lainnya padahal sesam Ahlu sunnah. Kelemahan kita inilah yang dimanfaatkan oleh umat lain melemahkan dan menguasai umat Islam dari semua lini kehidupan politik, kepemimpinan, ekonomi dan budaya.

Baca Juga  Jelang Ramadhan, Ustadz Yusuf Mansur Lepas Karnaval Gerak Jalan di Tambora, Jakarta Barat

Umat Islam tidak memiliki kekuatan untuk merubah pemimpin kafir menjadi pemimpin muslim, padahal mereka adalah mayoritas mutlak, umat Islam berada dalam kegamangan dan ketidak berdayaan menghadapi masalah politik, ekonomi dan sosial budaya, seakan tubuh umat ini lumpuh menghadapi makar dan konspirasi umat lain. Kita tidak memiliki pemimpin skala nasional yang berwibawa dan memiliki kharisma untuk diikuti oleh mayoritas umat, karena masing-masing kita cenderung merasa benar dengan kelompok dan pemimpinnya masing-masing, kita merasa mazhab Sunni yang lain tidak penting untuk didengarkan apalagi diikuti.. Perbedaan mazhab dan ijtihad kelompok ahlu sunnah yang lain adalah salah, kita yang paling benar, padahal perbedaan itu hanya masalah furu’iyah (cabang agama) yang biasanya bersifat sunnah, mubah, dan berdimensi muamalah..

Umat Islam saat ini lebih parah lagi cenderung tidak mengetahui mana saudara mana musuh, saudara dianggap musuh dan sebaliknya musuh dianggap saudara, orang kafir dibela saudara seiman dilecehkan, ideologi dan akidah yang benar dianggap salah, sebaliknya akidah dan syariat yang benar dianggap melanggar Ham, umat terombang ambing antara hak dan bathil, bingung siapa yang akan dijadikan panutan dan pemimpin..

Secara Internal umat Islam.. Khilaf dalam cara takbir, tahiyat dan doa-doa shalat lainnya  menjadi masalah, khilaf masalah qunut, zikir dan cara berpakaian sunnah atau tidak menjadi bencana bagi kita, khilaf masalah pemahaman Al-Qur’an dan hadits menjadi permusuhan antara kita, khilaf masalah cara memotong kurban menjadi perselisihan antara kita, khilaf masalah sunnah haji menjadi mudharat buat kita, demikian seterusnya..seakan umat ini tidak ada musuh kecuali saudaranya sendiri yang berbeda dalam masalah-maslah sunnah furu’iyah, padahal Yahudi, Zionisme, Nashrani misionaris, Syi’ah Rafidhoh dan sekularisme liberal 24 jam mengatur strategi dan konspirasi memikirkan bagaimana umat Islam menuju kehancuran, bagaimana umat Islam tidak memiliki pemimpin politik, tidak punyak hak hukum dan tidak memiliki asset ekonomi apapun di negeri ini, konspirasi mereka ini berhasil sehingga 74% tanah dan air Indonesia dikuasai oleh 0,2% non muslim di negeri ini, 90 % ekonomi kita dikuasai oleh segelintir pengusaha asing dan aseng..

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd, Jama’ah ‘Id Rahimakumullah!

RasulNya telah meperingatkan kita tentang bahaya khilafiyah dan perpecahan ini dengan menasihati kita tentang ukhuwah Islamiyah, persatuan serta mewasiatkan kita untuk komitmen mengikuti  Sunnahnya dan sunnah Khulafaurrasyidin (Ahlusunnah waljama’ah), inilah jalan penyelamat.. setiap muslim yang komitmen mengikuti Rasullah dan sahabatnya adalah kelompok yang selamat. Rasulullah saw bersabda:

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Aku wasiatkan kalian untuk bertakwa pada Allah dan atas mendengar dan taat walaupun kepada budak Habsyi mukmin, karena kalian yang hidup setelah aku akan melihat perbedaan yang sangat banyak, oleh karenanya berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah khulafaurrasyidin yang mendapat petunjuk, pegang teguhlah dan gigitlah dia (sunnahku dan sunnah Khulafaurrasyidin itu) dengan gigi geraham kalian” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad).

Oleh karena itu, dintara strategi menguatkan ukhuwah Islamiyah adalah:

Pertama: Mari luruskan Shaff, dengan memurnikan dan meluruskan niat dari orientasi keduniaan yang membawa kita pada cinta dunia, yang pada akhirnya melahirkan lemahnya ukhuwah, lemahnya saling menghargai dan menghormati sesama umat Islam, kita harus mampu mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok dari kepentingan umat secara luas, mau menerima kebenaran dan Al-Hak dari siapapun, sehingga kita menjadi satu umat yang kuat, umat yang berwibawa, maju dan bersatu..

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ

“Dan taatlah kepada Allah dan RasulNya dan janganlah kamu saling berbantahan dan berselisih yang menyebabkan kalian menjadi lemah dan menjadi hilang kekuatanmu” (QS. Al-Anfal: 46)

Kedua: Pahami Islam sebagai agama yang komprehensif dan moderat, Islam meliputi semua dimensi kehidupan, politik, ekonomi, pendidikan dan Budaya, Islam bukan sekedar akidah dan ibadah, Islam mengatur dunia dan akhirat, karenanya seorang muslim ideal adalah muslim yang khusyuk dalam ibadah dalam waktu yang sama professional dalam politik dan bisnis, demikian seterusnya, firman Allah:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu, dan Aku telah sempurnakan bagimu nikmatku serta Aku ridhoi Islam sebagai agamamu” (QS. Al-Maidah: 3)

Ketiga: Implementasikan Islam sebagai agama yang luas, mudah dan mengandung maslahat, bukan sebagai agama sempit, sulit dan mengandung mudharat..islam bukan agama sempit serba sulit sebagaimana yang dipahami oleh sebagian orang, Islam menerima ijtihad dan perbedaan pendapat dalam masalah sunnah dan muamalat sebagai rahmat dan kemudahan, bukan sebagai perbuatan bid’ah dan pelanggaran, karena para sahabat, tabiin dan generasi salaf, mereka berbeda pendapat tapi tidak saling membid’ahkan apalagi mengkafirkan yang lain, mereka sangat mengetahui bahwa perbedaan pendapat adalah niscaya, bahwa Islam adalah mudah dan tidak menyulitkan umatnya, firman Allah:

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ

“Kami tidak menjadikan bagimu dalam agama ini (Islam) menjadi berat dan sulit, dia adalah agama Ibrahim dia menamakan kalian mulslimin”(QS. Al-Haj: 78)

Semoga dengan tiga solusi dan strategi ini, umat Islam semakin bersatu, semakin saling mencintai mencapai ukhuwah Islammiyah yang kuat, persatuan shaf yang kokoh dan saling memahami perbedaan pendapat..Amin yaa Rabbal Alamain..

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd, Jama’ah ‘Id Rahimakumullah!

Akhirnya, dihari yang sangat mulia ini, mari kita semua berdoa kepada Allah swt, semoga Allah swt menjadikan kita umat yang satu, umat yang kuat, umat yang bersaudara dan berkasih saying, umat bergotong royong, umat yang punya kemuliaan dan martabat.

Yaa Allah yaa Rahman yaa Rahim.. hari ini kami berkumpul di sini, di hari yang penuh berkah ini, memohon padaMu untuk menyatukan hati-hati kami, berkumpul atas cinta padaMu, berjanji setia menolong agamaMu, kuatkanlan persaudaraan kami, tunjukilah jalan hidup kami, kekalkanlah persaudaraan kami, penuhilah hati kami dengan iman padaMu, dan kekuatan tawakkal padaMU, Hidupkan kami dan keturunan kami dalam makrifat padaMu, matikan kami dalam syahid di jalanMu, sesungguh Engkau adalah Maha penolong.

Yaa Ghafur yaa Razzak.. terimalah ibadah haji saudara-saudara kami yang berhaji tahun ini, jadikanlah haji mereka haji mabrur, ampuni dosa-dosa mereka dan selamatkan mereka sampai kedaerah-daerah mereka masing, anugerahkan kami yang belum berhaji agar dapat melaksanakan ibadah haji ke baitullah..

Yaa Aziz yaa Jabbar.. sesungguhnya musuh-musuhMu telah membuat makar dan konspirasi terhadap agamaMU, mereka siang malam memikirkan kehancuran umat ini, mereka membantai saudara-saudara kami di Suriah, di Iraq, di Rohingya, di Turki, di Afrika tengah, mereka berusaha memadamkan cahaya agamaMu, mengganti Syari’atMu, menuduh kami teroris, padahal merekalah yang membunuh saudara-saudara kami, Yaa Allah Yaa Rahim, jangan engkau jadikan kelemahan kami dalam membeka agamamu menjadi penyebab kami masuk kenerakaMu, ampunilah kelemahan dan dosan kami yaa Allah, jadikan kami umat yang kuat, berwibawa, bermartabat dan mampu menyebarkan Islam rahmatan lil alamin di negeri ini dan di dunia ini yaa Allah..amin

Yaa Allah Qawiyu yaa Aziz.. kuatkan hati dan mental saudara kami dipalestina dan Suriah yang mendapat kejahatan dan kekejaman musuh-musuhMu yang tidak berperi kemanusiaan, mereka membunuh saudara-saudara kami yang beriman kepadaMu wanita, orang tua dan anak-anak..beri mereka kemenangan dan pertolonganMu..yaa Allah maafkan kami yang dhaif ini tidak dapat berbuat banyak untuk saudara-saudara kami Yaa Allah..

ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذابا النار

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *