TangselMedia – Kecamatan Benda adalah salah satu wilayah strategis yang berdampingan langsung dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta kerap mengembangkan diri. Tidak hanya mengenai perbaikan sarana dan prasarana, tetapi juga pembangunan dalam bidang seni budaya turut digalakkan. Salah satunya melalui wadah seni Komunitas Bujug Buneng (KBB).
Seperti dilansir dalam laman tangerangkota, komunitas KBB melakukan pengembangan serta menggali berbagai unsur ciri khas kedaerahan wilayah Benda lewat seni musik, seni tari, UKM dan lain sebagainya.
Seperti yang saat ini tengah dilakukan yaitu, dalam kesenian Bebedugan. “Seni ini mengadopsi rampak bedug yang dipadukan dengan Beksi,” ujar Camat Benda, Suli Rosadi, Selasa (30/8) saat ditemui sebelum paripurna DPRD. Bebedugan, sambung Suli, telah ditampilkan beberapa kali ke masyarakat, seperti pada saat memeringati HUT Kemerdekaan RI ke-71 dan ketika penyelenggaraan Tangerang International Folklore Festival lalu.
“Saat ini kesenian tersebut terus kita sempurnakan. Bila dalam penampilan sebelumnya pemain masih menggabungkan dengan musik modern, maka ke depan sesuai namanya, Seni Bebedugan murni perkusi Bedug yang dipadukan dengan hadroh dan marawis tari Lenggang Cisadane maupun Beksi,” ungkap Suli. Dengan konsep tersebut, sambung Suli, tidak hanya semakin memperkenalkan ciri khas identitas kedaerahan, namun juga seni memiliki ruh.
Sedangkan unsur kesenian modern sendiri telah ada di dalam Komunitas Bujug Buneng, papar Suli, pihaknya telah mempunyai kelompok Band Betawi.
“Nama kelompok Band Betawi adalah Bandtang, alias Band Tangerang. Band ini telah sering tampil di berbagai event seperti Sabit Band (band dari Batuceper). Band ini mengusung konsep lagu-lagu Betawi, seperti lagu Benyamin S.,” jelas Suli.