Lestarikan Budaya Betawi, Besq Star Management dan Forkabi Gelar Festival Marawis Klasik se-Jabodetabek

TangselMedia – Sebanyak kurang lebih 30 tim marawis se-Jabodetabek unjuk kebolehan di Festival Marawis klasik yang diadakan di Plaza Baru Cileduk, pada Minggu, 21 Mei 2017.

Selain perlombaan Marawis, diadakan juga lomba mewarnai dengan jumlah peserta sebanyak 1000 orang. Lomba marawis dan mewarnai ini dalam rangka pemperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) serta jelang bulan suci Ramadhan.

Perlombaan Marawis Klasik di Plaza Baru Cileduk. (sumber foto: TangselMedia)

Menurut Ahmad Taufik, ketua panitia, acara ini diselenggarakan oleh Besq Star Management bekerjasama dengan Forkabi Tangerang, Bumus Betawi, Yayasan Tunas Kelape serta Management Building Plaza Baru Cileduk.

“Tujuan diadakannya acara ini, selain untuk mencari bakat-bakat muda dalam seni marawis dan seni lukis, juga sebagai ajang silaturahmi dan melestarikan seni budaya betawi”, ungkap Taufik pada Tangselmedia.

Festival tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan: palang pintu, pencak silat beksi, tari-tarian, gambang keromong, serta pemutaran film Betawi Reborn.

Acara yang dibuka oleh Wakil Walikota Tangerang ini, juga dihadiri H.Hartoto, ketua Forkabi Tangerang; H. Imron, ketua Yayasan Tunas Kelape, Camat Cileduk, Kapolsek Cileduk, Dandim Cileduk, Lurah dan jajarannya.

Baca Juga  Wahidin-Andika Punya 20 Program Andalan untuk Banten

Wakil Walikota Tangerang, H. Sachrudin [tengah], berfoto bersama Apry Purwanto, H. Imron dan H. Hartoto. (sumber foto: TangselMedia)
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Tangerang H. Sachrudin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang terlibat. Dirinya juga mendukung penuh terhadap pelestarian seni dan budaya betawi, seni pencak silat dan palang pintu tidak boleh hilang. Jadikan ini sebagai destinasi wisata budaya.

“Seni dan budaya betawi harus tetap dipelihara, bahkan dikembangkan sampai keluar daerah. Dalam waktu dekat, Forkabi bekerjasama dengan Besq Star Management akan membawa seni betawi ke Sumatera Selatan, tepatnya daerah Lahat dan Lubuk Linggau”, pungkas Hartoto, yang biasa dipanggil bang Toing. (ISK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *