H. Darsono Ikut Wakafkan Tanahnya Untuk Dukung “Kampung Belajar” Lembah Pinus Pamulang

TangselMedia – Gagasan “Kampung Belajar” yang ingin diusung warga Komplek Lembah Pinus Sasmita Jaya mendapat respon positif dari H. Darsono selaku pengembang perumahan itu. H. Darsono wakafkan tanahnya yang disamping Masjid Babussalam untuk pengembangan masjid tersebut menjadi pusat edukasi masyarakat hingga menginspirasi gagasan “Kampung Belajar”. Peletakan batu pertama yang sekaligus peluncuran “Kampung Belajar” dilakukan pada pagi hari, Minggu, 6 Agustus,  di Masjid Babussalam Perumahan Lembah Pinus Sasmita Jaya setelah rangkaian acara Sholat Subuh.

H. Darsono dan pengurus Yayasan Babussalam, Pamulang (Foto: TangselMedia)

Dalam sambutannya H. Darsono sangat menyambut baik upaya ini bagi pendidikan keluarga di Komplek Perumahan Lembah Pinus Sasmita Jaya. “Kita berharap dengan pengembangan masjid ini bukan hanya untuk memperkuat kecerdasan hati tapi juga kecerdasan otak,” ujarnya.

“Semoga semakin banyak teman-teman menjadi muwakif untuk menjadi bekal di surga. Dan tempat ini harus dimakmurkan masjidnya”, tambah pemilik Universitas Pamulang ini.

Dalam momentum itu masyarakat secara sukarela mendaftarkan diri menjadi muwakif (orang yang memberi wakaf). Menurut H. Ramlan selaku ketua Yayasan masjid Babusalam, hingga kini tercatat 91 muwakif yang sudah berlangsung beberapa tahun mereka salurkan.

“Pada acara tadi tercatat telah terkumpul wakaf untuk pembangunan tiang ada 24 tiang yang jika berbentuk uang terkumpul Rp. 336.000.000,- ditambah 21 sak semen dan 1 truk pasir. Antusiasme warga terlihat sejak memasuki waktu sholat subuh hingga peletakan batu pertama,” ujarnya

Ibnu Hajar, selaku ketua Fundrising Program menambahkan jika warga Lembah Pinus telah memberikan juga perhatiannya kepada masyarakat lain. “Acara tadi ada santunan anak yatim untuk 37 anak yang berada di sekitar komplek. Kami juga memberikan donasi pada masyarakat yang terkena banjir di pelosok Indonesia, bahkan memberikan donasi juga ke masyarakat Palestina”, imbuhnya.

Baca Juga  Dinkes Tangsel : Bahaya Mengkonsumsi Telur Pecah

Menurut H. Abu Hurairoh selaku Pembina yayasan, “Warga disini terdiri dari berbagai elemen masyarakat dengan berbagai profesi. Mereka saling mengisi untuk menjadikan komplek Lembah Pinus sebagai Kampung Belajar. Diantara mereka ada dosen, guru, karyawan dan pengusaha, namun kontribusi mereka baik berupa materi maupun non materi seperti keterampilan memasak, desain grafis dll mereka lakukan. Intinya warga ingin menyatu saling bahu membahu demi masa depan anak-anak dan keluarga dalam suasana religius sebagaimana moto Kota Tagerang Selatan. Insya Allah bisa ditularkan ke yang lain,” paparnya.

Peletakan Batu Pertama Masjid Babussalam, Peruamhan Lembah Pinus, Pamulang (Foto: TangselMedia

Perumahan Lembah Pinus Sasmita Jaya tercatat mendiami 2 Rukun Warga (RW) yakni RW 24 masuk Kelurahan Pamulang Barat dan RW 23 masuk Kelurahan Pamulang Timur. Dengan jumlah warga 440 Kepala Keluarga, hingga 95% beragama Islam. Namun bagi non muslim tidak mengurangi kondusifitas dalam kegiatan keagamaan bahkan mendukungnya.

Menurut Sarjono, Ketua RW 24 yang juga berdinas di Kepolisian Jakarta Selatan, sangat bangga kepada warganya yang bahu membahu dalama menciptakan suasana komplek aman, saling bergotong royong, penuh religius, berakhlak dan penuh edukasi.

“Warga disini saling bahu membahu, bahkan untuk urusan kematian, sohibul musibah tidak perlu keluar biaya apapun, semua diurusi oleh warga”, pungkasnya.(IHP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *