Sempurnakan Hajimu

Nasional, Opini1588 Views

SEMPURNAKAN HAJIMU

 

Oleh : Dr. K.H. Attabik Luthfi, Lc, M.A.*

Ibadah haji adalah ibadah super akumulatif yang terdiri dari beberapa manasik yang terangkum di dalamnya ibadah fisik dan harta, ibadah hati, lisan dan perbuatan, ibadah yang bersifat personal dan kolektif, ibadah yang mengarah kepada ma’rifatullah (mengenal Allah) dan ma’rifatun nafs (mengenal diri sendiri), serta ibadah yang melibatkan berbagai pihak,; pemerintah maupun swasta, bahkan bangsa dan negara ikut serta terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam prosesi ibadah agung ini. Karenanya tepat perintah Allah swt untuk ibadah yang satu ini adalah ‘sempurnakan’!.

Perintah ‘sempurnakan haji dan umrahmu karena Allah’ adalah perintah yang tertuang di surat Al-Baqarah: 196. Sesuai dengan urutan mushaf, ayat ini adalah ayay pertama yang berbicara tentang ibadah haji.

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah kalian karena Allah…..”

Secara redaksional, perintah Al-Qur’an untuk menjalankan ibadah berbeda-beda, masing-masing memiliki penekanan sendiri yang beragam. Redaksi perintah shalat misalnya adalah ‘dirikanlah shalat’’. Redaksi perintah zakat adalah ‘tunaikanlah zakat’. Sedangkan redaksi perintah haji adalah ‘sempurnakanlah’….

Selain aspek bahasa yang merupakan salah satu bentuk dari i’jazul Qur’an yang dikupas oleh para ulama atas perbedaan redaksional tersebut, tentu menyimpan hikmah yang layak untuk digali dengan ‘nawaitu’ kesempurnaan ibadah haji semua jama’ah. Karena siapapun ingin ibadah yang dijalankannya bernilai sempurna ‘cum laude’. Kesempurnaan dalam menjalankan ibadah menunjukkan kesungguhan seseorang dalam beribadah. Apalagi memang untuk ‘ibadah’ inilah segenap manusia dan jin diciptakan oleh Allah swt.

Baca Juga  Naskah Khutbah Idul Adha 1437 H

Kenapa ‘sempurnakanlah’? Tidak cukup dengan ‘laksanakan, kerjakan atau redaksi lain yang semisal dengannya?. Menyempurnakan berarti menjalankan manasik dengan sebaik-baiknya, memenuhi ketentuan wajib dan sunnahnya, memelihara diri dari larangan yang dapat mengurangi nilai kesempurnaan, atau malah menggugurkannya.

Ibadah haji adalah ibadah yang paling banyak manasiknya, pantang larangnya, juga paling besar keutamaan dan pahalanya. Kesempurnaan itulah yang disebut oleh Rasulullah saw dengan istilah haji mabrur :

والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة
‘Haji yang mabrur tidak ada balasan lain melainkan surga’. (HR. Bukhari)

Mari kita do’akan semua jama’ah yg akan, sedang, dan berniat utk menunaikan haji agar mereka mampu menyempurnakan haji mereka karena Allah swt. Amiin. Titel atau gelar haji mabrur itulah yang diharapkan dapat mempengaruhi segenap perilaku kehidupannya pasca ibadah haji lebih baik, lebih maslahat, dan lebih bermanfaat. (DBS)

*Penulis adalah Ketua IKADI DKI Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *