Karena Pilih Ridwan Kamil-Uu, Guru di Bekasi Dipecat Sekolah

Sosial Budaya1231 Views
Karena Pilih Ridwan Kamil-Uu, Guru di Bekasi Dipecat Sekolah
Robiatul Adawiyah, guru sekolah dasar yang mengaku dipecat karena dukung RK. (KOMPAS/ DEAN PAHREVI)

TangselMedia – Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Kota Bekasi mengaku dipecat karena beda pilihan dengan arahan sekolah dalam Pilkada 2018.

Kabar pemecatan guru ini awalnya viral di media social Facebook. Informasi itu diupload pemilik akun bernama Andriyanto Putra Valora yang merupakan suami dari guru tersebut.

Dalam ungguhannya. Andriyanto menyertakan keterangan mengenai seorang guru yang diberhentikan dengan tidak hormat, atau hanya melalui grup WhatsApp karena memiliki pasangan Ridwan Kamil – UU Ruzhanul Ulum dakam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Andriyanto juga mengupload screenshoot percakapan WhatsApp guru tersebut dengan pihak sekolah.

Dalam upload tersebut, terdapat percakapan yang intinya memperlihatkan bahwa sang guru tidak mau mengikuti arahan pihak sekolah untuk memilih salah satu pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota Bekasi.

Dia juga menolak arahan sekolah untuk memilih pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat tertentu.

Saat dikonfirmasi, guru bernama Robiatul Adawiyah itu menyatakan bahwa informasi di media sosial tersebut benar.

“Ya, karena memang dari percakapan tersebut saya sudah dikeluarkan,” kata Robia saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (29/6/2018).

Terkait masalah ini, pihak pimpinan sekolah belum dapat dimintai keterangan. Hanya saja, Tri, yang merupakan seorang guru di sekolah tersebut menyampaikan bahwa pihak sekolah tidak berniat melakukan pemecatan.

Baca Juga  Menumbuhkan Geliat Profesi Teknisi Handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Menurut dia, percakapan WhatsApp tersebut hanya salah ucap karena pihak sekolah lelah setelah mengadakan event-event di sekolah.

“Mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap, ada salah kata, itu wajar saja, semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu enggak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak, enggak ada sebenarnya,” kata Tri, Jumat.

dia juga menyampaikan, pihak sekolah telah menyelesaikan masalah ini dengan Robia. Pihak sekolah sudah meminta maaf kepada guru tersebut.

“Tadi langsung ke rumahnya Ibu Robiah, kebetulan pimpinan kami dengan yayasan ke rumah beliau menjelaskan yang sebenarnya. Kalau memang menganggap kami salah, kami minta maaf,” ujar Tri.

Sementara itu, Robia mengaku menerima permintaan maaf dari pihak yayasan dan berharap permasalahan ini tidak menimbulkan permasalahan baru.

“Dari pihak kami pun dari keluarga besar saya, dari saya pribadi pun sudah memaafkan hal tersebut. Kita sudah islah, kita sudah damai, dan saya berharap masalah ini tidak menimbulkan masalah yang baru,” ujar Robia.