TangselMedia – malam-malam memang enaknya makan mie godog khas Jogja. Dimasak dengan api arang plus paduan daging ayam kampung, cocok disandangkan dengan the poci hangat.
Bukan di Jogja, Bakmi Djogja Mas Tok ini lokasinya ada di Jalan Warung Jati Barat No. 448, Mampang, Jakarta Selatan. Mulai sore hingga malam hari, warung bakmi ini memang tidak pernah sepi pengunjung. Bagaimana tidak, racikan bakminya tentu mengingatkan kita akan rasa bakmi Jogja sesungguhnya.
Berdiri sejak 10 tahun lalu ini bukan setiap harinya pukul jam 11.30 siang sampai 23.30 malam. Warung Mas Tok ini punya beberapa menu yang bisa Anda coba seperti bakmi godog, bakmi goreng, bakmi goreng, bihun godog, bihun goreng, nasi goreng dan magelangan. Bisa juga ditambahkan dengan paha, sayap ati ampela, uritan dan kelapa.tetapi, yang jadi andalannya adalah bakmi godog, bakmi goreng serta magelangan.
Proses pembuatan yang ada di depan gerobak bisa Anda intip. Masih memakai arang kayu sebagai bahan bakar untuk memasak, bakmi godog dibuat dengan cara menumis cincangan bawang, telur, kemudian menambahkan potongan sayuran, ayam dan kaldu. Setelah itu, mie dimasukkan dan ditambahkan dengan garam serta penyedap. Lalu disajikan dengan pelengkap bawang goreng dan seledri.
Kaldunya memang juara. “Kemiri yang sudah halus kita campur ke kuah kaldunya. Kaldunya dibuat dari rebusan ayam kampung yang dimasak sekitar 3-4 jam,” ungkap Supri.
Sedangkan untuk magelangan. Proses peracikannya dibuat dengan cara menumis bumbu, telur, kaldu, potongan sayur dan kemudian tambahkan mie, suwiran ayam dan kecap. Setalah diaduk raa, tambahkan nasi, aduk dan sajikan dalam piring.
Masih menggunakan arang, menurut Supriyanto selaku juru masak di Bakmi Djogja Mas Tok agar ciri khas Jogjanya tetap ada. “Jogja kan khasnya pakai arang, kalau pakai gas itu rasanya sudah lain. Aromanya sudah kecampuran dengan gas. Jadi rasanya jauh berbeda,” ujar Supriyanto.