Ada Si Juki di UMN

Con_juki3TangselMedia.com – Ultigraph 2016 dengan tema “Emphaxis” mendapat kesempatan untuk mendatangi seorang komikus ikonik salah satu aplikasi berbasis online “Line”.

Beliau adalah Faza Ibnu Ubaidillah, atau kerap disapa Faza Meonk. Orang kebanyakan tidak mengenal Faza Meonk, tapi orang akan menyadarinya begitu disebut kata “Si Juki”. Si Juki adalah salah satu kreasi Faza yang marak dikenali masyarakat pengguna aplikasi Line. Faza sendiri telah menciptakan beberapa karya yang tidak lain adalah karakter Juki sendiri yang dinikmati dalam bentuk komik online dengan judul DKV4 yang kemudian diterbitkan oleh penerbit Bukune dengan judul Ngampus!Buka-bukaan Aib Mahasiswa.

Seminar “Komik Ala Loe” menjadi tempat hadirnya Faza sebagai bintang tamu dan pembicara pada Kamis, 12 Mei 2016, pukul 15.30 s.d. 17.00 WIB di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara.

Dalam seminar, topik yang hangat dibahas adalah bagaimana seorang komikus dapat membuat suatu idealisme dan ciri khas dalam membuat karya sehingga penikmat visual dapat mengetahui bahwa karya ini adalah milik seseorang. “Coba kita lihat gambar ini, siapa yang buat ini? Kalian pasti tahu bahwa komik ini adalah buatan Fujiko Fujio, walaupun komik ini bukanlah komik Doraemon. Kalian paham bahwa karakter suatu komik dapat membuat identitas suatu komikus”, ujar Faza sembari memberikan materi-materi lanjutan.

Baca Juga  KAMMI Tangsel Siap Turun Aksi 212 di Gedung DPR RI

Walau Lecture Hall tidak diisi penuh oleh peserta seminar, siapa sangka bahwa pertanyaan demi pertanyaan menyerang Faza dengan amat antusias akibat rasa ketertarikan yang tinggi dari para peserta. Muncul satu pertanyaan mengenai manakah yang lebih penting; gambar yang bagus atau jalan cerita yang menarik?

Faza dengan sederhana hanya menjawab bahwa tidak ada gambar yang jelek atau jalan cerita yang membosankan. “Bagi saya secara pribadi, tidak ada gambar yang buruk, atau jalan cerita yang tidak bagus, yang ada adalah tepat atau tidaknya gambar tersebut mencerminkan jalan ceritanya. Sangat jarang ada gambar yang lucu dengan jalan cerita yang menyeramkan (horror) kecuali jika itu kemauan kreator dalam membuat komik”, jawab Faza disertai dengan tepuk tangan peserta seminar.

Ultigraph masih menyuguhkan beberapa seminar dan juga puncak acara berupa Awarding Night yang diadakan di GoetheHaus,Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 14 Mei 2016. (Donny Fernando)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *