AGRICULTURE SPRAYING DRONE

Redaksi

0 Comment

Link

Oleh : Maulana Akhsan

Pendahuluan

Pemanfaatan teknologi drone dalam sektor pertanian semakin berkembang seiring meningkatnya kebutuhan otomasi di lapangan. Salah satu aplikasi yang kini banyak dikembangkan adalah drone penyiram tanaman

Teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi penyiraman, menghemat tenaga kerja, serta menjangkau area yang sulit dijangkau secara manual. Artikel ini membahas proses perakitan drone yang dirancang khusus untuk membantu menyiram lahan perkebunan

Komponen Utama Drone Penyiram Tanaman

Perakitan drone penyiram membutuhkan beberapa komponen penting, yaitu:

  1. Rangka (Frame)

Menggunakan frame tipe quadcopter atau hexacopter berukuran besar (450–650 mm) yang mampu menahan beban tangki air. Bahan frame biasanya terbuat dari carbon fiber agar kuat tetapi tetap ringan.

  • Motor Brushless dan ESC

Motor brushless dengan daya besar (800–1200 kV) dipadukan dengan Electronic Speed Controller (ESC) sebagai pengatur kecepatan motor. Jumlah motor menyesuaikan jenis frame.

  • Flight Controller

Modul pengendali utama, seperti Pixhawk, APM, atau Naza, yang mengatur stabilitas terbang, navigasi GPS, dan kontrol manual dari pilot.

  • Baterai LiPo (Lithium Polymer)

Baterai 4S–6S digunakan untuk mendukung konsumsi daya tinggi. Kapasitas umumnya 5000–12000 mAh, tergantung beban muatan.

  • Tangki Air dan Sistem Pompa
  • Tangki air kapasitas 1–5 liter.
    • Pompa mini DC 12V sebagai pendorong air.
    • Selang dan nozzle sprayer yang dapat menyemprot secara merata.
  • Transmitter dan Receiver

Remote control 6–10 channel untuk mengatur gerakan drone dan sistem penyiraman.

  • GPS Module

Digunakan untuk navigasi otomatis, seperti rute penyiraman atau ketinggian terbang.

Langkah-Langkah Perakitan Drone Penyiram

  1. Merakit Frame

Rangka dipasang mulai dari lengan (arm), motor mount, hingga dudukan flight controller. Pastikan semua sambungan kokoh karena drone akan membawa beban air.

  • Memasang Motor dan ESC

Motor dipasang pada ujung arm, sedangkan ESC ditempatkan dekat motor dan dirapikan menggunakan cable tie agar tidak mengganggu baling-baling.

  • Menyusun Sistem Kelistrikan

Kabel dari ESC disambungkan ke PDB (Power Distribution Board). Baterai dihubungkan ke PDB melalui konektor anti-spark agar aman saat menyalakan drone.

  • Memasang Flight Controller

Flight controller dipasang pada bagian tengah frame dengan mounting anti-getaran. Selanjutnya, kalibrasi akselerometer, gyro, dan kompas menggunakan software seperti Mission Planner.

  • Instalasi Sistem Penyiraman
  • Pasang tangki air pada bagian bawah frame menggunakan bracket.
    • Sambungkan pompa air ke flight controller melalui port relay.
    • Hubungkan selang ke nozzle yang dipasang di bagian belakang atau bawah drone.
    • Pastikan pompa dapat dikendalikan dari switch remote.
  • Instalasi GPS dan Receiver

GPS dipasang pada tiang kecil agar jauh dari interferensi. Receiver dipasang dekat flight controller untuk memudahkan pengkabelan.

  • Pengujian dan Kalibrasi Lakukan pengecekan:
    • putaran motor,
    • respon remote,
    • kestabilan GPS,
    • kemampuan pompa saat drone dalam posisi melayang (hover).

Kesimpulan

Perakitan drone penyiram tanaman merupakan inovasi yang memberikan solusi praktis bagi para petani dan pengelola perkebunan. Dengan kombinasi teknologi motor, flight controller, dan sistem pompa air, drone dapat meningkatkan efisiensi penyiraman sekaligus menghemat tenaga kerja. Kehadiran drone seperti ini merupakan langkah maju menuju pertanian modern berbasis otomatisasi.

*Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Pamulang

Share:

Related Post