Danau Situ Gintung Kehilangan Keindahannya

DANAU SITU GINTUNG KEHILANGAN KEINDAHANNYA

Oleh : Lena Fadya*

Pencemaran di Situ Gintung, Ciputat Timur. Foto: istimewa
Pencemaran di Situ Gintung, Ciputat Timur. Foto: istimewa

TangselMedia – Situ gintung salah satu aset yang dimiliki oleh daerah Ciputat harus kehilangan keindahannya akibat ulah manusia. Bagaimana tidak, panorama yang dimliki oleh danau ini berubah menjadi pemandangan yang menjijikan. Di setiap sudut danau ini akan terlihat sampah yang menggenang, mulai dari sampah plastic, botol, dan sampah rumah tangga. Jika diperhatikan sampah-sampah di danau Situ gintung semakin hari semakin bertambah. Dan siapa lagi pelakunya jika bukan manusia.

Sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke danau Situ gintung, bertujuan untuk rekreasi, berolahraga dan memancing. Kebanyakan dari mereka yang berekreasi di danau ini membawa jajanan atau makanan-makanan ringan namun, kertas atau plastik bungkusannya dibuang sembarangan. Akibatnya  lingkungan disekitar danau Situ Gintung ini seperti di rerumputan dan dinding bebatuan Situ Gintung terlihat banyak sampah yang berserakan.

Selain itu, mulai beberapa bulan yang lalu danau situ gintung yang biasa kita lihat adalah hamparan air sampai sejauh mata memandang, kini berubah menjadi taman ecemg gondok, tentu ini bukanlah hal yang biasa. Timbulnya tanaman eceng gondok disekitar danau atau sungai menandakan masyarakat sekitar telah membuang banyak detergen yang menjadikan danau situ gintung sebagai tempat pembuangannya. Dampak utama yang akan timbul akibat pembuangan detergen ini adalah rusaknya ekosistem danau. Tanaman eceng gondok akan membawa oksigen di dalam air yang menyebabkan ikan-ikan di dalam air kehilangan oksigen karena telah diambil oleh tumbuhan eceng gondok, akibatnya jumlah ikan di dalam danau akan berkurang.

Baca Juga  Dorong Lahirnya Perda Ketahanan Keluarga di Tangsel, Dosen Unpam Lakukan PKM Ke Kelurahan Keranggan

Kita tidak mengharapkan setiap danau di daerah kita akan tercemar. Maka peran individu sangatlah perlu, karena kitalah pelakon-pelakon utama yang dapat menentukan keberadaan danau tetap lestari atau rusak. Dapat dibayangkan walau banyak kegiatan yang direncanakan pihak-pihak tertentu namun masyarakat enggan menerpakannya dan mematuhinya maka itu sama saja tidak ada tindakan apa-apa. Mulailah dari diri kita sendiri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

*Penulis adalah Mahasiswi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *