Gagas “Kampung Belajar”, Cara Warga Lembah Pinus Pamulang Membangun Tangsel

TangselMedia – Berawal dari keprihatinan sekaligus merespon positif  motto Kota Tangerang Selatan,  “Sehat, Modern dan Religius”, warga Komplek Perumahan Lembah Pinus Sasmita Jaya menggaungkan program “Kampung Belajar”. Gagasan ini secara resmi akan diluncurkan bersama peletakan batu pertama pada hari Minggu, 6 Agustus,  di Masjid Baabussalam Perumahan Lembah Pinus Sasmita Jaya.

Masjid Babussalam siap dibangun perluasan sebagai pusat “Kampung Belajar” (Foto; TangselMedia)

“Terbentuknya Panitia Pembangunan Masjid Babussalam serta terbitnya Surat Ikrar Wakaf Yayasan Masjid Babussalam, modal utama untuk merealisasikan cita-cita mulia “BABUSSALAM MEMBANGUN”. Melalui gagasan “Kampung Belajar” dalam rangka menjadikan Masjid Babussalam sebagai  The Center of Quranic Civilization bagi masyarakat Lembah Pinus Sasmita Jaya khususnya dan Kota Tangerang Selatan umumnya,” kata H. Romlan Syukur, Ketua Yayasan Masjid Baabussalam seperti dikutip dalam rilisnya.

Romlan meneruskan, “Gagasan pembangunan masjid ini lahir karena kian kuat kesadaran perlunya fasilitas yang mewakili semua fungsi pendidikan Al Quran dalam upaya membangun pusat peradaban Al Quran. Ini mencakup fungsi ibadah, fungsi ekonomi, fungsi kesehatan, fungsi edukasi Al Quran, fungsi pertemuan dan konseling masyarakat, dan berbagai fungsi lainnya. Inilah yang ditegaskan dengan nana Kampung Belajar,” ujarnya.

Sementara itu Ibnu Khajar selaku Ketua Fundraising Team program ini mengatakan, “Maksud mulia ini, berkorelasi kuat dengan moto kota Tangsel: Sehat, Modern dan Religius,” kata Ibnu kepada TangselMedia (4/7/2017). Menurut Ibnu, dengan wujud konkret fasilitas yang ada, baik masjid dengan segenap kebutuhannya dan sumberdaya manusia yang berdedikasi didalamnya, menjadi ikhtiar menjadikan Lembah Pinus “Kampung Belajar” sebagai salah satu model kehidupan masyarakat yang mewakili moto Kota Tangsel.

Untuk itu, pihaknya akan mengedukasi masyarakat sekitar Tangsel untuk ikut menyokong program ini.  Manfaatnya saat semua ini terwujud, masyarakat bisa menyaksikan bagaimana masjid menjadi pusat pergerakan sosial, yang mana beragam kegiatan social engineering mampu menginisiasi kolaborasi dengan pengurus lingkungan dalam pendirian majelis taklim (MT) kaum bapak, MT kaum ibu dan MT anak-anak di tiap RT di RW 23 Pamulang Timur dan RW 24 Pamulang Barat.

Baca Juga  Dua Orang Jadi Tersangka Pasca Aksi Evaluasi 3 Tahun Jokowi-JK, Ini Seruan BEM SI Kepada Seluruh Mahasiswa Indonesia

Di komplek yang berjumlah 440 KK ini berdiri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Naura Babussalam.  Untuk menghidupkan spirit “Kampung Belajar”, diciptakan banyak sentra edukasi di rumah-rumah tokoh masyarakat. “Misalnya sentra edukasi leadership, sentra edukasi Al Quran, sentra edukasi olahraga atau champion area, sentra edukasi ekonomi dan bisnis, sentra edukasi akhlakul karimah atau karakter dan sebagainya,” jelas Ibnu.

Brosur Pembangunan Masjid Babusalam yang diedarkan. (Foto: Dok)

Abu Hurairah selaku Pembina Yayasan Masjid Babussalam menambahkan, untuk mewadahi aktivitas remajanya, selain pembinaan pekanan juga ada pesantren subuh tiap ahad pagi di masjid, untuk bapak bapak ada pengajian tafsir alquran tiap hari bada shubuh, dan tiap pekan ada kajian fiqh sunnah, siroh nabawiyyah, tahsin alquran, dan kajian keluarga Islam (Islamic Parenting Class). “Ini menjadi modal utama untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam membangun peradaban alquran,”ujar Abu Hurairah.

Ia berharap dengan moto kota Tangsel yang hebat, mencerminkan sebuah cita-cita  kemudian ikhtiar warga mengekspresikan itu hingga jalan rasional mewujudkannya. Tak ada alasan untuk tidak menyokong inisiatif-inisiatif warga seperti ini. Religiusitas masyarakat sebagai hasil gagasan ini, menjadi pengundang berbagai bentuk rahmat Allah tercurah untuk Tangsel dan siapapun yang berkontribusi mewujudkannya, insyaAllah. (IHP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment