Kehidupan Wanita Bercadar Pemelihara 11 Ekor Anjing di Tangsel

Kehidupan Wanita Bercadar Pemelihara 11 Ekor Anjing di Tangsel
Seekor Anjing yang Dipelihara Hesti di Rumahnya, Pondok Benda Residence, Blok B 3 Nomor 9, Pamulang, Tangsel (foto: Hambali/Okezone)

TangselMedia –  Rumah Hesti Sutrisna (38), wanita bercadar tinggal di komplek Pondok Benda Residence, Blok B3 Nomor 9, RT02 RW22, Jalan Salak, Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel) ramai di datangi warga. Dikarenakan mereka memprotes kehadiran 11 ekor anjing peliharaan di rumah tersebut.

Hesti tingal bersama suami nya Sutrisno (40) dan kedua putri kembarnya yang masih sekolah di Sekolah Dasar (SD). Mereka tinggal di komplek itu sudah sekitar 10 tahun.

Beberapa tetangganya yang dijumpai di lokasi mengatakan, mereka sangat jarang berkomunikasi ataupun disapa dengan Hesti. Perubah itu terjadi sejak Hesti mulai memelihara anjing-anjing liar di rumah nya sejak sekitar 3 tahun.

“Dia jarang keluar, apalagi mau sampe ngobrol-ngobrol, enggak pernah. Ya tertutup lah orangnya. Tapi begitu ya semenjak dia mulai melihara anjing-anjing di rumahnya itu, sebelumnya enggak, biasa aja orangnya,” terang tetangga Hesti yang tak mau disebut namanya, Selasa (3/4/2018) malam.

Warga komplek bercerita, beberapa kali sempat dikatakan keberatan atas keberadaan anjing-anjing di rumah Hesti. Mereka sangat khawatir, dikarenakan saat sore menjelang malam anjing-anjing tersebut dilepas secara bergantian. Kejadian itu membuat anak-anak yang ada di lingkungan komplek menjadi takut beraktifitas di laur rumah.

“Selain kotorannya baunya menyengat banget, itu kan anjingnya sering dilepas kalau sore mau maghrib. Keluyuran di sini, kalau didekatin, dia mengonggong, kadang sampai ngejar anak-anak juga. Sudah sering diingatin ke dia (Hesti), tapi ya begitu orangnya seperti kurang respon sama lingkungan kiri-kanan,” imbuh warga lainnya.

Baca Juga  Mahasiswa Unpam Sosialisasikan Cara Mengantisipasi Bahaya Limbah Pada Faktor Lingkungan Rumah Tangga di Desa Mekarsari

Hesti diketahui memiliki 11 ekor anjing, dengan rincian 2 ekor anjing besar yang diikat di halaman rumah dan 8 ekor anjing berukuran sedang dan kecil yang dikurung di dalam ruangan. Selain itu, ada juga 32 ekor kucing yang dipelihara di bagain dalam.

Hesti dan sang suami tidak memiliki pekerjaan tetap, kegiatan nya sehari-hari hanya mengurus hewan-hewan peliharaan. Di senggang waktu, Hesti juga mengisi waktunya dengan berjualan baju dan keripik secara online.

Sedangkan untuk membeli makanan untuk 11 ekor anjing dan 32 ekor kucing, Hesti sering mendapat donasi dari LSM Satwa dan para pecinta hewan dari berbagai daerah. Tidak jarang juga ia membelinya dari uang pribadi.

Saat rumahnya di gerebek warga sore tadi, Hesti sempat berdalih jika hewan peliharaannya itu tidak mengganggu aktifitas warga sekitar. Tiba-tiba, jawaban Hesti buat kalangan ibu-ibu yang berkumpul dalam mediasi itu terpancing amarah.

“Semua hewan peliharaan saya dikurung dan diikat, jarang saya lepas. Kotorannya pun rutin saya bersihkan,” ucap Hesti menanggapi keluhan warga.

Mendengar ucapan Hesti, salah sati warga yang turut ikut dalam mediasi, Ami(38), mengatakan bagaimana anjing peliharaan Hesti yang tengah dilepas bergantian berkali-kali mengancam anak-anak yang beraktifitas dilaur rumah.

“Kalau habis salat maghrib dan isya, anak saya dikejar anjing itu, mereka sampai nangis ketakutan,” ungkap Ami sambil meradang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *