
Oleh : Moehammad Denny Nusa Putra*
Dalam perkembangan teknologi industri saat ini, tidak dapat mengesampingkan pentingnya penggunaan logam. Logam adalah komponen utama pada proses produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi baja cor, baja, alumunium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manusia tidak mungkin terjadi. Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya, sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peranan utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam. Hampir tidak mungkin suatu bangunan tanpa melibatkan unsur pengelasan.
Pengertian Las
Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las merupakan sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energy panas. Mengelas menurut Alip (1989) adalah suatu aktifitas menyambung dua bagian benda atau lebih dengan cara memanaskan atau menekan atau gabungan dari keduanya sedemikian rupa sehingga menyatu seperti benda utuh. Penyambungan bisa dengan atau tanpa bahan tambah (filler metal) yang sama atau berbeda titik cair maupun strukturnya.
Pengelasan dapat diartikan dengan proses penyambungan dua buah logam sampai titik rekristalisasi logam, dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah dan menggunakan energi panas sebagai pencair bahan yang dilas. Pengelasan juga dapat diartikan sebagai ikatan tetap dari benda atau logam yang dipanaskan.
Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
Logam induk dalam pengelasan ini mengalami pencairan akibat pemanasan dari busur listrik yang timbul antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja. Busur listrik dibangkitkan dari suatu mesin las. Elektroda yang digunakan berupa kawat yang dibungkus pelindung berupa fluks. Bahan fluks yang digunakan untuk membungkus elektroda selama pengelasan mencair dan membentuk terak yang menutupi logam cair yang terkumpul di tempat sambungan dan bekerja sebagai penghalang oksidasi.

Gambar 1. Proses Pengelasan SMAW
(Sumber: https://core,ac,uk/download/pdf/235684021.pdf)
Keunggulan Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari metode pengelasan SMAW:
1. Peralatan Sederhana dan Fleksibel
Salah satu keunggulan utama dari metode SMAW adalah peralatan yang relatif sederhana dan mudah dibawa. Mesin las SMAW tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, bahkan ada yang portabel, sehingga sangat cocok untuk pekerjaan di lapangan atau lokasi yang sulit dijangkau. Tidak memerlukan gas pelindung eksternal membuatnya efisien digunakan di area terbuka.

Gambar 2. Peralatan Las SMAW
(Sumber: https://imagesapplwHkdyXULAdG9sGcF6)
2. Dapat Digunakan pada Berbagai Posisi Las
Pengelasan SMAW bisa diaplikasikan dalam berbagai posisi, seperti posisi datar, vertikal, horizontal, hingga overhead (atas kepala). Hal ini menjadikan las SMAW sangat fleksibel dalam berbagai kondisi pekerjaan, termasuk perbaikan, fabrikasi, dan konstruksi berat.

Gambar 3. Posisi Pengelasan Pipa dan Pelat
(Sumber: https://imagesappgoo.gl/r4SxVavv5KD5Mz3x6)
3. Cocok untuk Berbagai Jenis Logam
SMAW dapat digunakan untuk mengelas berbagai jenis logam, seperti baja karbon, baja tahan karat, besi tuang, bahkan logam paduan tertentu. Dengan pemilihan elektroda yang tepat, hasil las yang kuat dan tahan lama dapat dihasilkan.

Gambar 4. Pipa Baja Karbon
(Sumber: https://images.app.goo.gl/uiWAsAvv8vbxpXCK8)
4. Biaya Operasional Relatif Rendah
Dibandingkan dengan metode pengelasan lain yang memerlukan gas pelindung khusus atau peralatan otomatis yang mahal, SMAW tergolong hemat biaya. Elektroda dapat diperoleh dengan harga yang relatif terjangkau, dan tidak memerlukan sistem gas eksternal, yang mengurangi beban biaya tambahan.

Gambar 5. Kawat Las dengan Kode E7018
(Sumber: https://images.app.goo.gl/fkepgbFSifCmgTAo7)
5. Efektif untuk Pekerjaan di Luar Ruangan
Karena tidak memerlukan gas pelindung eksternal, SMAW sangat ideal untuk digunakan di luar ruangan. Ini membuat metode ini sangat populer dalam proyek-proyek konstruksi, pertambangan, dan perbaikan lapangan.

Gambar 6. Proses Pengelasan Pipa Baja Karbon
(Sumber: https://youtu.be/xiwDFsTV1eI?si=FOcQoTnk4pLZSu-2)
6. Cocok untuk Pekerjaan Perbaikan dan Pemeliharaan
Metode las SMAW sering menjadi pilihan utama dalam pekerjaan perbaikan (repair) karena peralatannya yang mudah dipindah dan kemampuannya mengelas pada logam yang kotor, berkarat, atau berlapis cat, asalkan dilakukan persiapan yang memadai.

Gambar 7. Proses Pengelasan Pipa Baja Karbon
Kesimpulan
Metode pengelasan SMAW memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya tetap menjadi pilihan utama di banyak sektor industri, meskipun teknologi pengelasan terus berkembang. Sifatnya yang fleksibel, hemat biaya, dan tangguh di berbagai kondisi menjadikannya metode yang andal dan efisien, baik untuk pemula maupun profesional di bidang pengelasan. ***
*Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Univesitas Pamulang