Tangsel Media – Komunitas Guna ulang Aja (GUA) bersama izifill hadir dalam acara “Piknik Bebas Plastik 2025” di Taman Langsat, Jakarta Selatan pada Ahad, 27 Juli 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh para pegiat lingkungan. Tiga diantaranya yaitu Dietplastik Indonesia, Greenpeace Indonesia dan Walhi.
Komunitas GUA bersama izifill menyediakan air minum gratis bagi peserta “Piknik Bebas Plastik” yang Membawa tumbler. Pengunjung yang hadir ke booth komunitas GUA sharing dengan para mentor mengenai Reduce Dan Reuse. Selain itu, mereka juga seru-seruan bermain kuis dan games berhadiah.
Acara ini menjadi bagian kampanye plasticfreejuly yang berisi aktivitas interaktif seperti workshop, diskusi, pertunjukan seni, dan kampanye tanpa menggunakan plastik sekali pakai. Tentunya satu nafas dengan komunitas GUA, yakni melakukan edukasi kepada masyarakat agar bisa mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai dengan metode Reuse (Guna Ulang).
Irfan Septian, selaku Senior Communication Lead Dietplastik Indonesia menerangkan bahwa krisis plastik di Indonesia sudah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Dari 68,5 juta ton sampah yang dihasilkan setiap tahun, 17 persennya adalah plastik, dan sebagian besar tidak terkelola dengan baik. Di tengah situasi ini, sekelompok masyarakat sipil yang terafiliasi dalam gerakan Pawai Bebas Plastik memilih untuk tidak hanya mengeluh, tapi menawarkan model nyata perubahan. Itulah semangat yang diusung dalam gelaran Piknik Bebas Plastik, sebuah inisiatif publik yang menjadi bagian dari aktivasi kampanye global Plastic Free July di Indonesia.
Harapannya Piknik Bebas Plastik ini bisa menjadi contoh konkret dari sistem baru yang memutus siklus plastik sekali pakai, dengan menjalankan protokol guna ulang secara menyeluruh. Protokol ini memastikan kegiatan ini bisa bebas dari sampah plastik sekali pakai.
Irfan juga melanjutkan bahwa melalui protokol guna ulang yang dijalankan secara nyata, Piknik Bebas Plastik menawarkan skenario alternatif yang layak untuk direplikasi. Bahwa sistem guna ulang bukan hanya ide di atas kertas, tapi bisa dihidupkan di ruang-ruang komunitas, kota, dan publik.
Koordinator Komunitas GUA, Ardianto Prabowo sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya kegiatan seperti harus sering dilakukan agar masyarakat semakin paham dan mengerti tentang bahayanya plastik sekali pakai. Dia juga berharap masyarakat terutama Gen-Z bisa menerapkan gaya hidup “guna ulang” sebagai upaya untuk meminimalisir timbulan sampah. [redaksi]






