Kujemput Rezeki di Pasar Ciputat

Ciputat, Opini1980 Views

Pasar CiputatTangselMedia.com – Tempat ini ramai setiap subuh hingga pagi, banyak orang hilir-mudik membawa kantong berisikan belanjaan. Jual-beli hingga tawar-menawar dilakukan disini. Pasar tradisional, tempat dimana semua orang berbelanja dengan suasana penuh sesak dan tidak adanya pendingin ruangan seperti di pasar swalayan.

Meskipun pasar tradisional identik dengan sampah yang berserakan, suara bising orang saling tawar-menawar, dan panas tetapi masih tetap diminati, karena di pasar tradisional lebih lengkap dan lebih murah dari pada pasar swalayan atau mall.

Seperti pasar Ciputat, setiap hari terjadi berbagai aktifitas di pasar ini. Terutama aktifitas jual-beli hingga pengguna kendaraan yang melintas pasar dan membuat kemacetan untuk beberapa saat. Pasar Ciputat terletak di Jalan Dewi Sartika, Kota Tangerang Selatan, Banten. Letaknya yang strategis membuat pasar ini selalu ramai pembeli setiap harinya. “Saya kalo belanja suka kesini, soalnya deket dari rumah, terus lengkap disini,” ujar salah satu pembeli, Ani. Sudah puluhan tahun pasar ini berdiri sejak 1980an dan sekarang masih tetap berdiri diantara gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi.

Banyak pedagang yang matapenceharian dan hidupnya bergantung di pasar ini. Salah satunya adalah ibu Yanti, wanita asal Solo ini sudah berjualan di pasar Ciputat selama kurang lebih 20 tahun. Selama 20 tahun dia berjualan sayuran dan bumbu dapur di area luar pasar. Hidup sendirian di kontrakannya tidak membuat nenek sembilan orang cucu ini kehilangan semangat untuk mencari rezeki di pasar Ciputat ini. Setiap teringat akan cucunya yang selalu meminta pulang, Yanti jadi semakin semangat untuk berdagang. “Saya kadang diminta pulang sama cucu kalau dia lagi kangen, saya jadi tambah semangat berjualan buat beliin tv untuk cucu saya di kampung,” ujar Yanti.

Baca Juga  Imbas Pemadaman Listrik, Jamaah Masjid Ar Rahman Rempoa Wudhu Dengan Air Aqua Galon

Setiap hari pergi pukul 12 malam dan pulang pagi tak jadi masalah untuk Yanti. Sudah terbiasa baginya tidak tidur dari tengah malam hingga pagi, baginya dari pada tidak kerja sama sekali, lebih mencari rezeki dengan berjualan di pasar. “Setiap hari saya jualan dari malam sampai pagi. Biasanya kalau ramai jam 8 pagi udah habis dagangan saya, tapi kalau sepi ya saya nunggu sampai jam 9 baru pulang,” ujar ibu tiga orang anak ini. “Dari pada saya gak ada kerjaan, lebih baik saya jualan di sini. Dapet pemasukan juga buat anak cucu saya di kampung,” lanjutnya.

Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, Yanti tetap bertahan selama 20 tahun berjualan di pasar Ciputat. Dia yakin rezekinya di pasar Ciputat ini tidak akan diambil orang dan diapun tidak merasa keberatan dengan pedagang sayuran dan bumbu dapur yang kian bermunculan. Yanti tidak merasa tersaingi, dia berkata, “Namanya orang belanja ya pilih-pilih sendiri mau belanja dimana. Gimana rezeki saya aja, toh rezeki sudah ada yang atur. Kalau lagi rame ya Alhamdulillah.” Tidak jarang Yanti harus jatuh sakit karena terkena hujan saat berjualan. Hujan adalah halangan terberat menurut Yanti, karena di usianya yang tak muda lagi Yanti dapat terserang penyakit kapanpun.

Itulah gambaran keadaan pasar dan salah satu pedagang di pasar Ciputat yang saya kunjungi kemarin pagi. (Wulan Nur Lestari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *