TangselMedia – Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang (UNPAM) yang tergabung dalam Kelompok 5 kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melaksanakan pelatihan bertema “Pembuatan Sabun Home Industry Sebagai Strategi Pengembangan UMKM Berkelanjutan”. Kegiatan ini berlangsung di Jl. Azalea Raya, RT 1/RW 1, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, dan diikuti oleh 20 peserta yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga warga sekitar.

Kegiatan PKM ini dibimbing oleh dosen pendamping Pak Agus Nurrokhman, S.T., M.T., yang juga merupakan dosen tetap di Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan praktis dan keterampilan langsung kepada masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dalam memproduksi sabun cuci piring yang bernilai ekonomis tinggi dan dapat dijadikan sebagai produk unggulan usaha kecil menengah (UMKM).
Tim mahasiswa menjelaskan bahwa sabun cuci piring dipilih sebagai fokus pelatihan karena merupakan produk rumah tangga dengan permintaan pasar yang stabil, bahan bakunya mudah didapat, serta proses pembuatannya relatif sederhana dan aman dilakukan di rumah. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta tidak hanya mampu membuat sabun untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga dapat menjadikannya sebagai peluang usaha tambahan yang berpotensi meningkatkan pendapatan keluarga.
Selama kegiatan, peserta diperkenalkan dengan bahan-bahan dasar pembuatan sabun cuci piring, antara lain SLES (Sodium Lauryl Ether Sulfate) sebagai bahan utama pembentuk busa, LABS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate) sebagai pembersih lemak dan kotoran, Super Foam untuk menambah kekentalan, NaCl atau garam dapur untuk menstabilkan tekstur, Additive dan Anti Bakteri untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk, serta Parfum untuk memberikan aroma segar. Mahasiswa menjelaskan fungsi setiap bahan dan bagaimana proporsi yang tepat agar sabun yang dihasilkan memiliki kualitas baik, tidak terlalu encer, dan tetap aman digunakan.
Setelah pemaparan teori, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan sabun cuci piring. Peserta dibimbing mulai dari proses pencampuran bahan cair, pengadukan, hingga mencapai kekentalan yang sesuai. Tahap pertama dilakukan dengan melarutkan SLES ke dalam air hingga merata, kemudian ditambahkan LABS secara perlahan sambil diaduk hingga campuran menjadi homogen. Setelah itu, dimasukkan bahan pendukung lainnya seperti Super Foam, NaCl, Additive, serta pewangi untuk hasil akhir yang lebih menarik.
Proses pembuatan ini dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan proporsi bahan yang tepat dan teknik pengadukan yang benar agar sabun yang dihasilkan memiliki busa melimpah, tidak terlalu encer, dan tetap lembut di tangan. Mahasiswa juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan alat produksi serta ketelitian dalam setiap langkah pembuatan agar hasil sabun stabil dan memiliki kualitas yang baik.
Selain praktik teknis, peserta juga mendapatkan materi tambahan mengenai manajemen usaha kecil. Tim mahasiswa menjelaskan bagaimana menghitung biaya produksi, menentukan harga jual yang kompetitif, serta mengatur modal dan keuntungan agar usaha bisa berjalan berkelanjutan. Peserta juga diajarkan tentang strategi pemasaran sederhana, seperti penjualan di lingkungan sekitar, promosi melalui media sosial, hingga pentingnya kemasan produk yang menarik untuk meningkatkan daya tarik pembeli.
Ketua pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan PKM ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Kami ingin membantu ibu-ibu agar memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan, tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga membuka peluang usaha mandiri,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta. Mereka aktif bertanya dan terlihat antusias mencoba proses pembuatan sabun secara langsung. Beberapa di antaranya bahkan berencana memulai produksi skala kecil di rumah setelah kegiatan berakhir. Melalui kegiatan ini, mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang menunjukkan peran aktifnya dalam mengimplementasikan ilmu perkuliahan ke masyarakat. Pembuatan sabun cuci piring home industry menjadi langkah konkret dalam menciptakan UMKM berkelanjutan, mandiri, dan inovatif, sejalan dengan semangat pengabdian masyarakat yang diusung oleh Universitas Pamulang.***






