Memakan Timbu dan Dahi Yang Gurih dan Legit Khas Nusa Tenggara Barat (NTB)

Kuliner855 Views
Memakan Timbu dan Dahi Yang Gurih dan Legit Khas Nusa Tenggara Barat (NTB)
Foto: Istock

TangselMedia – Jika berkunjung ke NTB, jangan lupa mampir ke Kabupaten Dompu. Karena disini ada berbagai jenis makanan lokal yang masih dijajakan di pasar tradisional.
Salah satu adalah Timbu dan Dahi. Timbu dalam Bahasa Indonesia berarti Nasi Lemang. Sementara Dahi, adalah Tape. Kedua makanan legendaris di kalangan masyarakat Dompu karena rasanya yang khas. Selain itu proses pembuatannya yang memakan waktu hingga 6 jam. Kedunya terbuat dari beras.

Memakan Timbu dan Dahi Yang Gurih dan Legit Khas Nusa Tenggara Barat (NTB)
Foto: detikFood

Timbu dan Dahi adalah sebutan khas dari Dompu untuk makanan yang biasanya disantap saat acara perayaan hari-hari besar, seperti Idul Fitri, Idul Adha dan acara-acara pesta rakyat lainnya.
Untuk bisa mendapatkan dan menikmati makanan ini, Anda hanya perlu datang ke Pasar Induk Dompu yang lokasinya tidak jauh dari kawasan Pemerintahan Bumi Nggahi Rawi Pahu.

Memakan Timbu dan Dahi Yang Gurih dan Legit Khas Nusa Tenggara Barat (NTB)
detikFood

Di Pasar ini Anda bisa langsung melihat jejeran Timbu dan Dahi dengan berbagai jenis ukuran. Anda pun bisa langsung menikmatinya di trmpat penjualan dan bisa juga dibungkus untuk dibawa pulang.
Soal harga, Anda tidak perlu kawatir. Hanya dengan Rp 25-30 Ribu untuk Timbu dan Rp 10 Ribu saja untuk Dahi, Anda bisa membawa pulang dan menikmati makanan lezat ini. Lalu bagaimana proses pembuatan Timbu dan Dahi ini?
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah, mengumpulan kayu bakar yang bisa menghasilkan api dan arang yang tahan lama. Kemudian, beras yang akan digunakan untuk makanan ini terlebih dahulu harus direnda, dalam air selama kurang lebih tiga jam.
Beras yang digunakan bukan beras sembarangan, harus beras ketan putih supaya rasanya pulen, sedikit lengket dan gurih. Air yang digunakan pun terlebih dahulu dicampur dengan garam.
Kedua, setelah beras direndam dan ditiriskan kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu sebagai wadah untuk memasak. Batang bambu ini sudah dilapisi daun pisang untuk penambah cita rasa.

Baca Juga  Gempa Bumi Berkekuatan 4,8 Skala Richter Terjadi di Lombok Utara
Memakan Timbu dan Dahi Yang Gurih dan Legit Khas Nusa Tenggara Barat (NTB)
Foto: detikFood

Setelah beras dimasukkan, maka dilanjutkan dengan menuangkan santan kepala atau santan kental ke dalam bambu. Sebagai penutup bambu, pada ujungnya ditaburi ampas kelapa.
Setelah semuanya suda siap, baru lah Timbu dibakar dalam api. Pembakaran ini bisa memakan waktu sekitar 6 jam. Barulah Timbu ini dapat dinikmati.

Sementara untuk Dahi, cara pembuatannya pun cukup sulit dan bisa memakan waktu hingga berhari-hari. Orang yang membuatnya pun tidak sembarangan, harus orang yang bersih atau tidak dalam keadaan sedang datang bulan (haid), harus mengambil wudhu terlebih dahulu.
Beras ketan terlebih dahulu dimasak setengah matang. Kemudian diangin-anginkan dan ditaburi dengan ragi. Lalu disimpan dalam wadah bertutup rapat dan tidak terkena sinar matahari langsung atau di ruang tertutup yang diselimuti oleh daun pisang.
Rasa lamang ini mirip lamang Minang atau nasi jaha Manado. Gurih lengket dan pulen. Makin enak disuap dengan tape ketan yang manis berair. Perpaduan kedua rasa ini bikin orang sellau kangen menikmati timbu dan dahi. (dvs/odi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *