Mengenal Kelas Latihan Synergi BJJ Red Wolf

TangselMedia.com – Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), salah satu bela diri yang matang di pertarungan bawah terus mengalami perkembangan. Awalnya bela diri ini hanya mengajarkan teknik kuncian dengan Gie (baju sejenis Kimono Jepang-red), namun seiring waktu, latihan jurus kuncian bertambah variatif dengan teknik no-Gie modern style atau latihan hanya menggunakan kaos (rushgard) dan celana pendek (Fight Shorts).

“Dalam Teknik latihan menggunakan Gie dan no-Gie sedikit berbeda. Ada kalanya teknik kuncian Gie tidak bisa dipakai ketika menggunakan pakaian no-Gie misal jurus kuncian colour choke (cekikan dengan memanfaatkan kerah leher-red),” kata Slamet Riyadi, Sensei Synergi BJJ Red Wolf.

Menurutnya, baju modern style no-gie sebenarnya lebih mengadopsi ke bela diri grappling (gulat) yang ketika latihan hanya menggunakan celana pendek pun jadi. Sementara pakaian Gie itu mengadopsi ke bela diri tradisional Jepang, yang hampir semua bela diri dari tradisional Jepang menggunakan Gie seperti Judo, Karate, Aikido, Kendo dan sebagainya.

“Teknik gerakan no-Gie modern style lebih mengarah ke pertarungan jalanan dan MMA (Mixed Martial Art) atau pertarungan bebas. Makanya sekarang para praktisi bela diri yang terjun ke MMA biasanya belajar juga teknik kuncian bawah seperti BJJ,” ujarnya.

Terutama setelah para praktisi BJJ juga menjajal keampuhan jurus kuncian pertarungan bawah dalam turnamen MMA, seperti salah satu legend pertarungan bebas Royce Gracie yang merupakan anak pendiri BJJ berhasil mengalahkan lawan dengan postur tubuh lebih besar dari berbagai aliran bela diri seperti Sumo, Karate, Thaiboxing, gulat, Judo dan sebagainya diajang Ultimate Fighting Championship (UFC) yang merupakan ajang pertarungan bebas bergengsi di waktu itu.

“Royce bisa mengalahkan lawan dengan teknik kuncian BJJ, karena waktu itu para atlet MMA belum mengenal jurus kuncian pertarungan bawah,” tutur pria yang menjuarai turnamen ISC (Indonesia Submission Championships) tiga kali berturut-turut ini.

Baca Juga  Lunch Box, Kuliner Jepang dengan Cita Rasa Lokal

Lambat laun Royce menyadari bahwa ketika bertarung menggunakan Gie itu menyulitkan pergerakannya, hal ini ia rasakan ketika bertarung melawan Sakuraba, atlet Grappling asal Jepang, dalam turnamen tersebut Royce dikalahkan oleh Sakuraba.

Hikmah dari kekalahan tersebut, kita bisa saksikan di pertandingan MMA berikutnya Royce buka baju Gie ketika melawan Sakuraba. Akhirnya dalam turnamen yang cukup alot ini Royce dapat mengalahkan Sakuraba dengan menang poin.
Setelah itu setiap mengikuti turnamen lain Royce selalu buka Gie.

Dalam perkembangannya, seiring dengan banyaknya turnamen tarung bebas dan kompetisi olah raga Grappling banyak orang mulai mempelajari teknik kuncian BJJ no Gie karena bisa digunakan untuk pertarungan MMA.

Di Indonesia, bela diri pertarungan bawah yang murni menggunakan no Gie modern style yang cukup dikenal adalah Luta Livre dan Universal Grappling, sementara beladiri BJJ yang masih murni mengajarkan teknik kuncian Gie seperti Alliance dan Legion 13. Ini karena mereka menganggap “No Gie no BJJ” atau tidak ada BJJ tanpa menggunakan Gie.

Sementara, salah satu afiliasi (perguruan) yang cukup ternama mengakomodir latihan menggunakan Gie dan no-Gie adalah Synergi BJJ, karena teknik Synergi BJJ lebih mengarah untuk pertarungan MMA, “Di Synergi BJJ Red Wolf kita ajarkan kelas Gie dan no-Gie, agar murid-murid terbiasa saat bertarung menggunakan Gi dan no-Gie, karena kalau kita mau kemana-mana kan gak pakai Gie terus,” kata Slamet sambil tersenyum.

Ryan Manggala, Sensei BJJ Legion 13 menambahkan, saat ini pertandingan no Gie modern style cukup banyak, dan di Indonesia sendiri yang mengajarkan teknik kuncian murni Gie masih sedikit, “Di BJJ Legion 13 kita lebih menekankan latihan menggunakan Gie,” imbuhnya.(cip).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *