Orang-orang di Hati, Tak Punya Hati

Opini448 Views

Orang atau dalam arti khususnya adalah manusia. Manusia sendiri memiliki arti makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Manusia termasuk makhluk hidup yang istimewa karena memiliki akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis. Manusia yang diberi bekal akal dan pikiran tentunya dapat membuat manusia itu sendiri mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Manusia dapat menjauhi segala hal yang dikiranya dapat merugikan dirinya maupun orang lain serta kebalikannya.

Dalam artian lain, manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk social. Makhluk individu disini adalah setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas dalam diri masing-masing yang tentunya setiap individunya berbeda-beda. Tidak ada manusia yang persis sama sekalipun mereka saudara kandung atau bahkan saudara kembar. Karakteristik yang khas dari manusia itu sendiri dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus. Lain hal nya dengan arti selanjutnya, yakni manusia sebagai makhluk sosial. Tentunya manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan satu sama lain dalam segala urusan. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan tidak semua kemampuan dikuasai oleh setiap individu karena itulah dibutuhkan pertolongan antar sesame manusia agar segala urusan yang ada dapat teratasi dengan mudah dan cepat.

Orang-orang pada jaman sekarang melakukan segala halnya seperti tidak dipikirkan ulang kembali, mereka tidak menggunakan apa yang telah diberikan tuhan kepada manusia dimana manusia adalah makhluk hidup yang lebih istimewa daripada makhluk hidup lainnya. Bahkan orang-orang di jaman sekarang banyak yang melakukan perbuatan yang tidak seharusnya ia lakukan. Hal yang seharusnya ia pandang salah, malah diartikan menjadi sebuah kebenaran. Mata mereka seperti tertutup sesuatu yang membuat mereka tidak bisa memandang sesuatu tersebut dengan baik dan tak bisa memikirkannya juga dengan baik.

Di dunia ini terdapat banyak jenis orang, mulai dari orang yang baik sampai orang yang buruk. Serta ada orang yang menaati aturan sampai orang yang seenaknya sendiri asalkan dirinya mendapatkan kenyamanan dan menurut dia benar. Kita tidak dapat menilai seseorang langsung saja hanya dengan melihat tampilannya atau perilakunya pada saat kita bertemu pertama kali. Kita harus mengenal orang terlebih dahulu sebelummenilainya dengan baik tanpa mengada-ada. Namun, kita juga tidak bisa langsung percaya pada seseorang. Alangkah baiknya kita percaya namun tidak memberikan seluruh kepercayaan kita kepada orang lain. Karena kita tidak tau apa yang nantinya akan ia lakukan terhadap kita, apakah mengecewakan kita atau mungkin sebaliknya.

Masalah di Indonesia yang tak pernah habis adalah masalah korupsi oleh pejabat Negara, dimana pejabat Negara adalah wakil dari suara rakyat yang mana seharusnya mereka memegang kepercayaan rakyat bukan malah mengambil hak dari rakyat dan mengecewakan rakyat.namun pastinya tidak semua pejabat Negara adalah koruptor, tentunya masih ada pejabat Negara yang memiliki hati nurani dan berpihak pada rakyatnya. Negara kita sudah mengupayakan agar segala bentuk korupsi hilang dari Negara tercinta kita. Namun, tetap saja masalah ini masih terus-menerus terjadi, bahkan semakin banyak terbongkar kasus korupsi yang dilakukan pejabat Negara. Kita tidak tahu pastinya apa penyebab utama para pejabat Negara mengambil hak rakyat dengan korupsi.

Baca Juga  Siswa SD Pesta Miras, Tanggung Jawab Siapa?

Pejabat Negara adalah wakil dari rakyat, orang yang dipercaya rakyat mengatur segala hal kebutuhan rakyat, orang yang mewakili suara rakyat, orang yang berada di deretan terdepan membela rakyat, ddan banyak lagi artidari seorang pejabat Negara bagi rakyat. Pejabat Negara dipilih melalui pemilu dimana disitu rakyat memberikan pilihan suaranya kepada seseorang yang mereka percayai dan juga orang yang ia taruh di hati karena mereka berharap dengan terpilihnya seseorang yang sudah ia percaya dapat mengembangkan kehidupan rakyat dan dapat membantu masyarakat menangani segala masalah tanpa menimbulkan masalah baru.

Rakyat memberikan kepercayaannya kepada para pejabat Negara namun di sia-siakannya, hal itu seperti perumpamaan rakyat memberikan seluruh hatinya namun para pejabat Negara yang tak punya hati dengan seenaknya mematahkan hati para rakyat. Mereka hanya memikirkan nafsu mereka dimana kekayaan,kebahagiaan dan kenyamanan bisa dirasakannya tanpa memperdulikan rakyatnya yang menunggu pengembangan atau suatu aksi dari pejabat Negara yang diharapkan bisa memperbaiki kualitas hidup rakyat tesebut.

Selain masalah korupsi, terdapat masalah lainnya yang baru-baru ini terjadi, yakni masalah tentang pengeboman oleh kelompok teroris. Belakangan ini, terjadi kasus bom yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan pelakunya anggota sekeluarga. Tidak ada yang menduga bahwa seseorang bisa melakukan perbuatan yang buruk, walaupun sehari-harinya kita melihatnya adalah seseorang yyang baik dan mungkin kita memikirkan tidak mungkin seseorang tersebut melakukan perbuatan buruk. Hal itu dapat terjadi karena kita sudah mempercayainya dnegan baik dan menempatkan merka di hati kita karena perilakunya yang baik. Namun, siapa sangka bahwa orang yang kita percayai adalah seseorang yang dapat membahayakan.

Keluarga pelaku pengeboman di Surabaya, Jawa timur ini dikenal baik oleh para tetangganya. Tetangganya menilai mereka sekeluarga seperti warga lainnya,bahkan sang suami biasa bergaul dan biasa berbincang-bincang dengan tetangga lainnya. Sekeluarga dikenal orang yang baik-baik dan orang yang rajin beribadah karena sering terlihat mengunjungi masjid untuk beribadah, bahkan pada dini hari sebelum terjadinya aksi terror bom ini, para tetangga masih melihat mereka sekeluarga beribadah ke masjid untuk melakukan ibadah shubuh berjamaah. Para tetangga tidak ada yang menduga bahwa sekeluarga ini adalah pelaku dibalik aksi terror bom yang terjadi di Surabaya ini, bahkan mereka mengetahuinya saat muncul berita mengenai aksi terror bom ini.

Tidak ada yang bisa mengetahui seseorang dapat bertingkah wajar ataupun diluar batas wajar. Sudah seharusnya kita sebagai makhluk yang mulia melakukan segala hal yang mulia juga. Setiap melakukan sesuatu hendaknya memikirkan apa dampak yang akan terjadi nantinya, apakah bermanfaat atau malah merugikan diri sendiri ataupun semua pihak. Di sisi lain, kita juga tak bisa langsung menaruh harapan dan kepercayaan kita kepada sembarang orang, karena nantinya ketika dikecewakan kita akan merasakan kecewa yang sangat besar atau ketika kita mempercayai seseorang secara penuh lalu seseorang itu melakukan kesalahan, kita tidak mempercayai itu salah karena kita terlalu menaruh kepercayaan kita pada orang tersebut.

Penulis: Sheila Saffana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *