Gunung Kidul Petakan Rawan Longsor

Info Kota2425 Views

Gunung Kidul Petakan Rawan Longsor

TangselMedia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjelang musim hujan mulai melakukan pemetaan lokasi rawan bencana alam, khususnya longsor. Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Rabu, (24/10/2018) mengatakan jika merujuk data bencana longsor pada 2017, ada empat kecamatan dengan jumlah kejadian terbanyak, yakni Kecamatan Gedangsari, Nglipar, Patuk dan Ponjong.

“Di Gedangsari ada 34 kejadian, Patuk dan Nglipar 14 kejadian, kemudian Ponjong 23 kejadian. Ada juga longsor di Tepus, Semin, Karangmojo tapi jumlahnya sedikit,” ujarnya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, sejumlah Early Warning System (EWS) atau alat peringatan dini bencana alam telah dipasang di 30 titik sehingga peringatan yang nantinya muncul dapat segera direspons masyarakat. “Seluruh kecamatan mempunyai EWS, rata-rata dua EWS di satu kecamatan,” ujar dia.

Baca Juga  New Normal : Belajar-Mengajar Di Tengah COVID-19

Selain pemasangan Early Warning System (EWS), pihaknya juga mengatakan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor untuk selalu waspada. Bahkan, jika kondisi tanah labil, disarankan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain tanah longsor, Edy juga menyampaikan bahwa menjelang musim hujan ada bencana lain yang patut diwaspadai, seperti banjir dan angin kencang.

“Kasus banjir ada 246 pada 2017 sedangkan bencana yang disebabkan angin ada sembilan kasus,” ujar dia.

Ia menyebutkan  selama kurun waktu setahun lalu, bencana alam yang terjadi berdampak kepada 2.459 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 5.271 orang. Ia berharap masyarakat dapat lebih waspada dan selalu siap siaga menghadapi bencana alam. “Kami juga terus memberikan pelatihan kepada warga melalui Desa Tangguh Bencana (Destana),” demikian ujar Edy Basuki.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *