TangselMedia – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melaporkan kasus kematian gajah jantan yang gadingnya hilang, yang diduga dicuri ke Kepolisian Resor (Polres) Bireuen. “Kami sudah melaporkan kematian gajah jantan yang ditemukan tanpa gading ke polisi. Gading gajah jantan tersebut diduga dicuri orang,” ujar Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.
Sebelumnya, seekor gajah jantan liar ditemukan mati di kawasan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, pada 27 Desember 2018 sekitar pukul 17.30 WIB. Gajah jantan liar berusia sekitar 40 tahun yang diberi nama si Bongkok itu, sebelumnya pernah diobati tim dokter BKSDA Aceh dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Sapto Aji menyebutkan laporan disampaikan Anggota Conservation Response Unit (CRU) Peusangan ke Polres Bireuen. Laporan disampaikan agar kepolisian mengusut kematian gajah jantan serta pencurian gading satwa dilindungi tersebut.
Sapto Aji memastikan bahwa gading gajah yang ditemukan mati tersebut dicuri orang. Dari kondisi bangkai, gadingnya diambil setelah gajah tersebut mati. “Gadingnya diambil dengan menggoyangkan dan menarik dari tengkorak, gading bisa terlepas. Diduga ini dilakukan orang yang melintas dekat bangkai gajah,” ujar Sapto Aji.
Terkait penyebab kematiannya, Sapto Aji mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah gajah itu mati karena infeksi akibat luka diderita atau diracun. “Kalau gadingnya, jelas diambil orang setelah gajahnya mati. Penyebab kematian sedang diperiksa di laboratorium. Tim dokter BKSDA Aceh sudah mengambil sampel dari bangkai gajah tersebut,” demikian Sapto Aji Prabowo.