Ratusan Anak Korban Banjir Gowa Mendapatkan Bantuan Pemulihan

Info Kota2035 Views
Ratusan Anak Korban Banjir Gowa Mendapatkan Bantuan Pemulihan
MAKASSAR, 12/1 – SELAMATKAN HARTA BENDA. Seorang anggota tim SAR membantu warga menyelamatkan harta bendanya untuk di bawa ke tempat yang lebih aman di Desa Lenjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa,Sulsel, Rabu (12/1). Sebanyak tiga buah rumah hanyut dan area persawahan tergenang air Sungai Jeneberang dan Sungai Malino. FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ss/ama/11

TangselMedia – Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, membentuk tim psikologi untuk memberikan bantuan pemulihan trauma (trauma healing) bagi anak-anak yang terkena dampak bencana banjir bandang dan longsor. “Semua OPD (organisasi perangkat daerah) terlibat karena bencana banjir dan longsor melibatkan semua aspek. Makanya, pemulihan trauma adalah salah satu prioritas agar anak-anak yang menjadi korban bisa ceria kembali,” ujar Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, di Gowa, Minggu.

Adnan mengatakan pemberian pendampingan untuk pemulihan trauma dilakukan oleh dua dinas terkait yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial untuk mendatangkan psikolog. Bupati menyatakan musibah banjir bandang dan longsor menimbulkan trauma mendalam kepada para korbannya, bukan hanya bagi anak-anak tetapi orang dewasa juga mengalaminya. Tetapi dirinya lebih menitikberatkan kepada anak-anak yang menjadi korban banjir dan longsor, apalagi banyaknya warga yang meninggal dan luka-luka semuanya terjadi di depan mata anak-anak.

“Anak-anak adalah tumpuan kami, harapan kami di Kabupaten Gowa. Kita tidak ingin ada trauma yang membekas, makanya cara ini kami tempuh,” katanya. Pada pemulihan trauma yang dilakukan di tempat-tempat pengungsian, Minggu (27/1/2019), terdapat 230 anak yang mengikuti program tersebut dan tersebar di tiga titik yakni di SD Mangasa (150 anak), RPH Tamarunang sekitar (30 anak), dan BTN Bumi Batara Mawang sekitar (50 anak). Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Anak Dinsos Gowa, Asrianty mengatakan pemulihan trauma dilakukan untuk menghilangkan trauma pada anak terkait bencana. Tidak hanya itu kegiatan ini juga untuk menanamkan kepercayaan diri yang sempat hilang.

Baca Juga  Bali “Perang” Melawan Narkoba

“Setelah bencana pasti anak anak trauma untuk balik ke rumah, apalagi dengar hujan sedikit pasti ketakutan, makanya kita adakan ini supaya anakanak bisa menghilangkan traumanya, apalagi kita ada pembelajaran parenting atau mengajarkan anak tanggap bencana,” ujarnya. Pihaknya juga bekerja sama dengan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI) “Sikamaseang” Kabupaten Gowa, psikolog Universutas Negeri Makassar (UNM), Lembaga Indonesia Mengabdi, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dari Kemensos untuk memberikan pembelajaran mengenai pemeulihan trauma pada anak.

“Jadi inilah yang membawa materi terhadap anak-anak, mulai dari berdongeng, bercerita, mewarnai bahkan ada reward yang diberikan supaya anak bisa lebih semnagat lagi mengikuti trauma healing,” ujar Asrianty. Dirinya berharap dengan adanya pemulihan trauma tersebut para anak bisa memulihkan psikologinya, kepercayaan dirinya dan tanggap bencana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *