TangselMedia – Masjid Al-Anwar Desa Gondang, Kecamatan Watumalang, Wonosobo, nyaris tidak pernah sepi. Hampir setiap hari, anak-anak di daerah tersebut menghabiskan waktunya di masjid usai pulang sekolah. Sebagian anak memanfaatkan halaman masjid yang luas sebagai arena bermain sepakbola. Sebagian lagi bermain smartphone di halaman masjid yang dibangun tahun 2008 lalu tersebut.
Takmir masjid Al-Anwar Desa Gondang memang berusaha mendekatkan anak ke tempat ibadah. Masjid yang baru dilaunching sebagai masjid digital pada April 2019, terbukti menjadi magnet baru bagi anak. Ketua Takmir Masjid Al-Anwar Desa Gondang, Ahmad Riyanto, mengatakan sejak menjadi masjid digital jumlah jemaah terus meningkat terutama anak-anak. Jika biasanya hanya ditemui 4 sampai 5 jemaah anak, kini bisa sampai 23 jemaah anak.
“Sekarang masjid ini memiliki internet gratis. Jadi saya rasa ini menjadi salah satu daya tarik bagi anak-anak untuk ke masjid,” tuturnya saat ditemui di masjid Al-Anwar, Kamis (15/8/2019) pagi. Takmir masjid sengaja memanfaatkan internet gratis ini untuk memancing anak supaya dekat dengan masjid. Selain itu, untuk memudahkan orang tua saat mencari buah hatinya.
“Sekarang orang tua kalau mau mencari anaknya ya ke masjid. Tapi aturannya 5 menit sebelum azan, internet dimatikan. Otomatis anak akan ikut salat berjemaah, baru kemudian bermain lagi. Karena kemajuan teknologi terutama internet ini tidak bisa dilawan, kita harus pintar mengarahkan ke hal positif,” ujarnya. Masjid yang hanya bisa menampung sekitar 80 jemaah ini juga digunakan untuk madrasah diniyah usai salat magrib. Uniknya, pihak takmir memasang fingerprint bagi anak-anak madrasah diniyah. Tujuannya agar anak lebih rajin mengaji di masjid.
Ketua takmir masjid Al-Anwar Godang Ahmad Riyanto S Kom mengatakan ide pendirian masjid digital merupakan respon atas perkembangan tehnologi informasi yang begitu pesat di era revolusi 4.0. Di era ini semua aktifitas masyarakat menggunakan perangkat digital. “Masjid di era milenial tidak hanya sekadar jadi tempat ibadah tapi juga bisa dikembangkan untuk belajar tehnologi informasi bagi jama’ah terutama kaum muda. Saat ini generasi muda tidak ada yang tidak kenal android dan internet”, ujarnya.
Sebagai realisasi dari masjid digital, dikatakan Ahmad Riyanto, takmir masjid menyediakan alat fingerprint (alat absen bagi jama’ah), triger penyala lampu otomatis, fasilitas wifi gratis dan peluncuran website masjiddigitalgondang.com.”Fingerprint digunakan untuk alat absen bagi jama’ah. Jadi warga yang melaksanakan sholat jama’ah di masjid atau tidak melakukan sholat jama’ah di masjid bisa dicek melalui alat ini. Setiap masuk atau pulang dari masjid jama’ah wajib absen”, tegasnya.
Sedang penyediaan fasilitas wifi gratis dan website dimaksudkan untuk menarik anak-anak dan remaja agar bisa memakmurkan masjid. Di masjid selain sholat dan mengaji, pengunjung dapat mengakses internet dan mengetahui aktifitas takmir melalui website yang ada. Di akhir acara dilakukan penandatangan kerjasama Badan Takmir Masjid Al-Anwar Gondang, dengan BPC HIPMI Wonosobo, PT Asta Brata Tehnologi, Dispartabud dan Diskominfo Wonosobo. Kerjasama itu akan diwujudkan dalam bentuk pengembangan tehnologi informasi dan ekonomi digital.
“Jadi harapan kita, masjid ini benar-benar menjadi pusat kegiatan warga. Selain digunakan untuk madrasah diniyah, juga ada kelas sinemotografi bagi remaja di sini. Kelas ini dilakukan satu minggu sekali,” terangnya.
Selain itu, kajian dan semua kegiatan di masjid Al-Anwar ini dikemas dalam format digital. Hanya, Ahmad tidak memungkiri masih ada sejumlah harapan yang sampai saat ini belum terwujud. “Saya ingin kran air wudu ini ada sensor otomatis jadi akan lebih hemat air. Atau sensor otomatis di tempat sampah. Jadi kalau didekati tutup tempat sampah buka sendiri. Ini menjadi target kami ke depan untuk segera diwujudkan,” ujarnya.