Akibat Harga Telur Naik, Konsumen Kurangi Porsi Pembelian

Akibat Harga Telur Naik, Konsumen Kurangi Porsi Pembelian
Foto: Puti Aini Yasmin/detikFinance

TangselMedia – Naiknya harga telur ayam membuat konsumen mengurangi porsi pembelian. Seperti diceritakan Endah, pedagang telur ayam di Pasar Gondangdia.
Menurut Endah, langganannya yang pemilik warung makan, mungurangi porsi pembelian telur dari biasanya 4 Kilogram (Kg) menjadi 3 Kg.
“Langganan biasanya beli 4 kg buat jualan di warungnya tapi sekarang beli 3 kg katanya mahal takut pembelinya ngeluh juga,” katanya kepada detikFinance, Jumat (13/7/2018).

Di tempatnya Endah menjual telur ayam seharga Rp. 29.000/Kg, naik lagi sebesar Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 28.00/Kg.

Endah mengatakan informasi yang dia peroleh harga telur ayam naik lantaran peternak mengganti ayam petelur tua dengan yang baru.
“Iya ayam petelur yang sudah tua pas Lebaran dipotongin sekarang diganti kan sama yang baru tapi masih sedikit produksinya,”ujar Endah.
Mustaim, pedagang telur ayam di Pasar Gondangdia menjelaskan yang sama. Menurutnya kenaikan harga telur lantaran peternak mengganti ayam-ayam petelur tua dengan yang baru.
Hasilnya, pasokan telur ayam tersendak karena ayam-ayam pengganti belum memproduksi telur.
“Iya pas Lebaran kan ayam-ayam petelur yang sudah tua dipotong tuh. Nah diganti ayam baru itu belum bertelur,” ujar Mustaim.

Baca Juga  PKS Deklarasikan Dukung WH-Andika Maju Pilgub 2017

Di tempatnya Mustaim, ia menjual telur ayam seharga Rp 29.000/Kg, naik Rp 1.000.