TangselMedia – Bagi Anda yang ingin mengisi waktu luang di akhir pekan, tak ada salahnya jika diisi dengan wisata kuliner. Di pamulang, Tangerang Selatan ada sebuah kafe yang unik yang bernama Fingertalk Cafe. Disana, anda akan dilayani oleh pelayan dengan keterbatasan pendengaran atau tunarungu. Namun anda tak usah khawatir, sulit berkomunikasi dengan mereka. Karena, di meja dan di dinding kafe ini tersedia panduan bagaimana cara menyampaikan pesanan Anda.
Fingertalk Cafe ini, mirip dengan kafe yang ada di Nikaragua, Amerika Latin. Nama kafenya adalah De las Sonrisas. Dissa Syakina Ahdanisa, pemilik cafe, mengaku bahwa ia memang terinspirasi dari kafe tersebut, ketika ia sedang menjadi relawan disana. Fingertalk Cafe menjadi kafe pertama di Indonesia yang mempekerjakan orang-orang tunarungu. Nama “Fingertalk” pun terinspirasi dari gaya berkomunikasi orang-orang tunarungu yang menggunakan jari (finger).
Awal mula Dissa merintis usaha ini, pada 3 Mei 2015, ketika ia melihat tunarungu di Indonesia sulit mendapat pekerjaan dan mereka harus berkompetisi dengan orang yang bisa mendengar. Menurut Dissa, dengan mempekerjakan orang-orang tunarungu, orang-orang yang normal seperti dirinya jadi memiliki wadah belajar bahasa isyarat. Dissa juga ingin membuktikan kepada masyarakat luas, bahwa orang-orang tunarungu tidak seperti yang mereka bayangkan, tidak bisa bekerja dan pemalas.
Selain itu, Ia juga ingin membuktikan, bahwa jika diberi kesempatan, mereka akan bisa menghasilkan sesuatu yang baik. Fingertalk Cafe juga menyediakan tempat bagi orang-orang tunarungu, memberi mereka workshop dan hasilnya bisa dijual ke masyarakat luas. Tidak cuma menjual makanan, Fingertalk Cafe juga menyediakan tempat workshop membatik dan membuat tas serta baju seragam. Semuanya dikerjakan oleh orang-orang tunarungu.
Keunikan kafe ini, tidak hanya pada pelayannya saja, bahkan untuk posisi koki, Dissa juga percaya untuk mempekerjakan orang-orang tunarungu. Pelayanannya dan cita rasa makanannya tidak kalah enak dengan restoran-restoran yang mempekerjakan orang normal. Mereka melayani pengunjung dengan cekatan. Soal harga, semua menu yang ada di kafe tersebut bisa dibilang murah. Untuk makanan, dibanderol Rp 30 ribu – 35 ribu, sedangkan minuman berkisar Rp 15 ribu – 20 ribu.
Dissa berharap, apa yang dikerjakannya saat ini dapat membuka mata masyarakat luas dan tidak lagi memandang sebelah mata dengan orang-orang tunarungu. Jika Anda penasaran, langsung saja datang ke Fingertalk Cafe di Jalan Pinang, Pamulang Timur. Kafe ini buka setiap hari dari pk 10.00 – 21.00 WIB. (DBS/FEB)