TangselMedia – Metodologi pembelajaran Al Qur’an dengan model Tilawati makin semarak dan diminati masyarakat.
Seperti pelatihan metode Tilawati yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah SDIT Bintang Serpong Utara ini dihadiri para guru dan masyarakat dari berbagai daerah.
“Metode Tilawati merupakan metode yang menyenangkan dan asyik, sehingga diminati para guru bahkan masyarakat yang ingin belajar membaca Al-Quran,” kata Al-Mukmin, trainer Metode Tilawati saat ditemui disela-sela acara di Masjid Imanuddin, Graha Raya, Ahad (22/10).
Al-Mukmin menjelaskan, metode ini menekankan bagaimana mengajarkan Al Qur’an kepada murid dengan pendekatan seni, sehingga pembelajarannya lebih menyenangkan dan murid tidak merasa bosan saat belajar.
“Jika para murid merasa bosan dan kurang konsentrasi dalam belajar, maka metode Tilawati dapat menyajikan materi menjadi sangat mengasyikkan, baik terhadap murid maupun gurunya,” ujarnya pria yang juga berprofesi sebagai Kepala Sekolah SDIT Bintang ini.
Sebenarnya, kata Al Mukmin, cara belajar membaca Al-Quran dengan metode Tilawati sudah lama diterapkan di masyarakat dan berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, tapi boomingnya baru tiga tahun terakhir ini.
Bahkan metode ini sudah diajarkan ke mancanegara seperti Malaysia dan Singapura. Dan di Kota Tangsel sendiri, lembaga pendidikan yang mengajarkan metode Tilawati ke siswanya seperti SDIT Bintang Serpong Utara, SDIT Sinar Cendikia Serpong, dan SDIT Cordova Pondok Aren.
Pria yang akrab disapa ustadz Mukmin ini berharap, para peserta yang sudah mengikuti acara training for trainer selama dua hari ini bisa menjadi trainer, kemudian bisa mengenalkan metode ini ke muridnya di sekolah atau ke masyarakat umum.
“Metode tilawati sangat jelas target pembelajaran dan langkah-langkah untuk merealisasikannya. Sangat disayangkan saya baru tahu metode ini,” imbuh Ahmad Wahyudi, peserta dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan.(cip)