TangselMedia – Polda Banten menggelar pembinaan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan Disiplin Iman dan Taqwa (Dimtaq) personel Polda Banten.
Dimtaq dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Iman Kab. Pandeglang, yang terhitung mulai tanggal 10 sampai dengan 31 Desember 2024 dan akan diikuti oleh 40 personel Polda Banten dan jajaran.
Kegiatan dipimpin Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto didampingi Wakapolda Banten Brigjen Pol Hengki serta dihadiri PJU Polda Banten, pengurus Ponpes dan personel peserta Dimtaq.
Commander Wish Kapolda Banten yaitu Disiplin Iman dan Taqwa (Dimtaq), Sholat Subuh Keliling (Suling) dan Sholat Jumat Keliling (Jumling), Pergelaran Cepat Anggota Kepolisian (PECAK) Polda Banten, Polisi Peduli Pengangguran (Poliran), dan Terakhir Warung Bhabinkamtibmas (Warbin).
Dalam sambutannya Kapolda Banten menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk membentuk kembali karakter, disiplin, dan keimanan anggota polri yang pernah melakukan pelanggaran. “Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi salah satu program unggulan Commander Wish Kapolda Banten. Program ini bertujuan untuk membentuk kembali karakter, disiplin, dan keimanan anggota polri yang pernah melakukan pelanggaran, agar mampu kembali menjalankan tugas secara profesional, bermartabat dan berintegritas,” tuturnya.
Suyudi menerangkan bahwa anggota Polri adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. “Kita semua memahami bahwa anggota Polri adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Namun, sebagai bagian dari institusi penegak hukum, setiap kesalahan yang dilakukan memiliki dampak besar, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi nama baik organisasi. Melalui kegiatan ini, saya ingin menegaskan bahwa institusi polri tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk membina dan memulihkan anggotanya yang tersandung masalah. Hal yang terpenting adalah adanya niat dan upaya untuk memperbaiki diri,” terangnya.
Suyudi menuturkan bahwa pembinaan ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para personel yang pernah melakukan pelanggaran agar dapat kembali menjadi bagian dari institusi.
“Oleh karena itu, pembinaan ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para personel yang pernah melakukan pelanggaran agar dapat kembali menjadi bagian dari institusi yang taat hukum. Para peserta akan diberikan pembinaan mental, rohani, jasmani, psikologi dan pelatihan dasar kepolisian, sehingga dapat memahami tugas dan tanggung jawab sebagai anggota polri serta siap untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tuturnya.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini, terutama kepada pimpinan pondok pesantren Al-Iman yang telah menyediakan tempat untuk pembinaan. Lingkungan pesantren yang religius dan kondusif adalah tempat yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai keimanan, kedisiplinan, dan kebersamaan sehingga akan sangat mendukung proses pemulihan mental dan spiritual peserta. Semoga seluruh kegiatan berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,” tambahnya.
Terakhir Suyudi berharap kepada personel yang terlibat agar bisa memanfaatkan kesempatan ini dan menjadikan sarana untuk memperbaiki diri sendiri.
“Saya berharap rekan-rekan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh. Jadikan kegiatan pembinaan ini sebagai momentum untuk introspeksi diri, memperbaiki kekurangan, dan membuktikan kepada institusi serta masyarakat bahwa rekan-rekan mampu bangkit dan menjadi lebih baik. Ingatlah bahwa polri juga harus menjadi teladan moral bagi masyarakat, dengan kembali kepada jalan yang benar, rekan-rekan tidak hanya menjaga kehormatan diri, tetapi juga nama baik institusi yang kita cintai Bersama,” tutup Suyudi.
Terakhir kegiatan dilanjutkan dengan memberikan bantuan kepada Pondok Pesantren Al-Iman Kab. Pandeglang berupa 200 sak semen dan 50 bibit pohon mangga.