Dinas Kebersihan Kerjasama Kelola Sampah Bersama Akademisi

Sampah_1TangselMedia.com – Dinas Kebersihan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan meminta dukungan dunia akademis agar bersama-sama selesaikan masalah kelola sampah. Langkah awal yang dijalani tahun 2016 ini yaitu kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan (STIEAD) di Cirendeu, Ciputat Timur.

DKPP sendiri sudah melakukan dialog tentang permasalahan sampah dengan STIEAD, sekaligus membicarakan peluang-peluang pengolahan sampah di kawasan Tangsel awal bulan ini.

Kabid Kebersihan DKPP Tangsel, Yepi Suherman menjelaskan bahwa pihak Yepi diundang dan melakukan diskusi mengenai persoalan sampah di STIEAD. Hal ini bagus sekali agar semua pihak dapat mendukung dan memberikan usul tentang pengelolaan sampah di Tangsel terutama dari pihak akademisi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Cirendeu STIEAD dan para mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah. Topik pembicaraan yang dibahas antara lain DKPP menyampaikan keinginannya untuk menggerakan kampus-kampus di Tangsel dalam pengolahan limbah sampah. Karena baik kampus dari negeri maupun swasta bisa bekerjasama untuk pengolahan sampah. Gerakan ini didukung oleh pemerintah karena menyadari bahwa tidak mungkin dapat mengurangi sampah tanpa didukung oleh lembaga lain.

Yepi mengungkapkan bahwa pada saat kunjungan salah satunya di Negara Korea Selatan, pihak pemerintah disana didukung penuh oleh dunia akademis, masyarakat, dan instansi non pemerintah dalam menangani sampah. Sehingga metode tersebut akan di terapkan di Tangsel melalui beberapa tahapan secara perlahan.

Baca Juga  LSM Gempur, Sang Pemburu Koruptor

Jadi, selain upaya pemerintah membuat regulasi menghadirkan pengolahan sampah dengan alat canggih, dari masyarakat juga diajak berpartisipasi untuk mengurangi sampah. Dan di pihak akademisi juga dapat mengambil nilai potensi yang besar dalam pengelolaan sampah, sambung Yepi.

Di setiap kampus nantinya akan dibangun bank sampah dan dikelola bersama para mahasiswa. Hasil dari uang pengolahan sampah dapat dikelola sendiri dan bisa digunakan sebagai dana bantuan sosial. Bagi para mahasiswa pada saat Kuliah Kerja Sosial (KKS) dianjurkan turut memberi perhatian yang nyata pada pengolahan sampah. Yepi juga meminta kepada seluruh mahasiswa agar menelurkan ide kreatif tentang pengolahan sampah. Kemudian akan diundang ke Pemkot tangsel untuk presentasi.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu pengurus Muhammadiyah Pusat, Hafiz menjelaskan bahwa dari pihak Muhammadiyah berencana memiliki program pengolahan sampah. Seandainya Pemkot Tangsel memiliki tujuan program yang sama dengan pihak Muhammadiyah merupakan suatu ide yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *