Kampoeng Hompimpa Ramaikan Hari Anak Nasional di Festival Permainan Asli Indonesia

TangselMedia – Minggu, 23 Juli 2017 Festival Permainan Asli Indonesia dalam rangka memperingati hari anak nasional bertempat di pelataran parkir Candi Bentar Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur dengan mengusung tema “Ayo Main di Luar”. Festival ini melibatkan kurang lebih 2.700 anak-anak yang berasal dari 21 PAUD dan TK serta 23 SD di sekitaran Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bekasi, dan Depok.

Festival Permainan Asli Indonesia (Dok)

Komunitas Kampoeng Hompimpa turut berpartisipasi untuk memeriahkan acara tersebut. Berbagai permainan tradisional dipermainkan dan diperlombakan. Kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 09.30 WIB hingga 11.30 WIB.

Para peserta yang masih anak-anak ini datang didampingi oleh guru dan para orang tua. Sebelumnya para orang tua selalu mengikuti anak-anaknya karena rasa khawatir. Akan tetapi, panitia meyakinkan para orang tua bahwa anak-anak akan baik-baik saja karena permainan tradisional yang digunakan terjamin keamanannya dan untuk mempercayakan putra putrinya.

Keseruan langsung terlihat sejak permainan dimulai. Para orang tua yang berada di luar arena mendukung anak-anaknya dengan berteriak untuk memberikan semangat dan dukungan kepada buah hatinya. Anak-anak pun sangat antusias mengikuti perlombaan permainan tradisional dan memainkan permainan yang disediakan panitia. Setiap peserta mendapatkan goodie bag yang berisi gasing sebagai bentuk apresiasi atas partisipasinya. Gasing tersebut kemudian dimainkan langsung di arena permainan gasing yang telah disediakan.

Baca Juga  Tempat Bersejarah di Tangerang yang Ikonik

Beberapa anak sudah mampu memainkannya. Namun sebagian besar dari peserta tidak dapat memainkannya. Tidak hanya gasing, namun juga beberapa permainan tradisional lainnya termasuk nyanyian-nyanyian iringan permainannya. Maklum saja, anak-anak saat ini terbiasa bermain permainan berbasis elektronik sehingga wajar saja jika mereka tidak mampu memainkan permainan asli Indonesia. Pesertapun di ajarkan oleh tim fasilitator bagaimana cara memainkannya dan apa filosofi serta manfaatnya.

Seperti Raihan, siswa taman kanak-kanak (TK) yang kebingungan bagaimana cara memainkan gasing miliknya. Setelah diajarkan caranya dan ia mampu memainkan sendiri tanpa bantuan tim fasilitator, tak segan ia menantang teman sebayanya bahkan kakak-kakak yang usianya jauh diatasnya untuk bertaruh berlama-lamaan gasing berputar. Meski kalah namun ia tertawa bahagia.
“Ia seneng main ini, kenal banyak temen baru juga” tutur Raihan sambil bermain Gasing dengan teman-teman barunya.

Tidak hanya peserta yang antusias bermain permainan tradisional tetapi pengunjung Taman Mini Indonesia Indah juga sangat tertarik dan antusias. Peserta dan pengunjung bermain bersama di arena tersebut. Meski tidak saling mengenal, keakraban langsung terjadi begitu saja ketika bermain bersama.

Para orang tua sangat senang melihat keceriaan buah hatinya dalam bermain permainan tradisional. (*/rls)