Kegiatan Bedah Novel Baiat Cinta di Tanah Baduy Karya Uten Sutendy

buku-kuno-ketemu-kembaliTangselMedia.com – Dalam rangka persiapan launching novel berjudul ‘Baiat Cinta di Tanah Baduy’ karya Uten Sutendy, penulis melakukan kegiatan bedah buku yang dilaksanakan bertempat di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangerang Selatan, Jalan Raya Yapen Sektor 14.2, kawasan komplek BSD Serpong beberapa hari lalu.

Hadir dalam kesemptan tersebut yakni Uten Sutendy bersama rekan serta dihadiri juga sejumlah anggota PWI Tangsel.

Uten menjelaskan bahwa jadwal launching buku tersebut tepat pada 18 Februari nanti. Buku ini merupakan karya Uten yang kedua, dimana sebelumnya Uten telah menulis buku berjudul ‘Ontologi’, yang berisi kumpulan artikel tulisannya pada saat masih aktif sebagai jurnalis tentang kearifan lokal Baduy.

Bersumber dari buku pertama Uten, ada beberapa pemikiran dan nilai-nilainya dikemas kembali sebagian kecil. Lalu dikembangkan menjadi sebuah novel roman. Sambil sedikit berpromosi, Uten mengungkapkan bahwa sebagian dari isi novel merupakan kisah nyata, baik nama orang, tempat kejadian, dan kasus-kasus yang terjadi dikemas menjadi sebuah cerita yang menarik agar bisa dibaca oleh semua kalangan, ungkap Uten.

Baca Juga  Banjir Promosi dan Ratusan Hadiah di BTN Properti Expo 2017

Adapun pesan terseirat dari novel tersebut tidak hanya tentang bathinnya, akan tetapi menempatkan Baduy sebagai sebuah locus, dimana tempat memulainya sebuah perubahan, sambung Uten.

Menurut Uten, nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat Baduy sebenarnya universal, maksudnya bisa diterapkan di seluruh umat manusia modern di muka bumi. Uten memberi contoh, seperti bagaimana cara hidup yang benar, tentang bagaimana mencari kedamaian, menemukan kebahagiaan serta menemukan arti cinta yang sesungguhnya, jelas Uten.

Ketua PWI Tangsel, Edi Rusli sangat mendukung dan merespon positif atas kegiatan bedah buku tersebut. Ternyata di Tangsel masih banyak penulis-penulis hebat yang memiliki karya untuk dibanggakan.

Edi mengharapkan bahwa di masa yang akan datang muncul bibit penulis hebat lainnya yang mampu mengupas banyak hal tentang apa yang terjadi di Tangsel.