Pertama, Pemilihan Putri Otonomi Daerah Hadir di APKASI Otonomi Expo (AOE) 2017

TangselMedia – TangselMedia – Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2017 resmi digelar dari tanggal 19 s.d. 21 Juli 2017, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Event AOE merupakan wadah pertemuan para stakeholder  untuk meningkatkan kesejahteraan di daerah melalui perdagangan serta investasi.

Putri Otonomi Daerah 2017 Asal Nias

Kegiatan yang berlangsung ke 13 kali ini, tidak hanya berisi pameran dan business matching, juga diselenggarakan Pemilihan Putri Otonomi Daerah yang pertama kalinya. Kegiatan tersebut, dihadiri oleh 2 juri sebagai tim penilai, yaitu Haryanto,Plt. Stradap Nusantara Kementrian Pariwisata dan Drs. Irawati Kusumawatri, M.S., Seniman Tari.

Pemilihan Putri Otonomi Daerah 2017 diikuti 30 peserta, dimana masing-masing peserta akan diuji dalam beberapa tes, dalam bentuk presentasi, unjuk kebolehan dan pengetahuan dari daerah asalnya.

Baca Juga  Deras Arus Sungai Angke Mengakibatkan Longsor di Kecamatan Serpong Utara

Seperti pada hari pertama, penilaian semua peserta hari pertama adalah peragaan busana adat dan presentasi. Peserta dari Nias, dalam presentasinya menampilkan busana adat Nias yang disebut Pononiha. Dominan warna kuning, melambangkan Bangsawan pada jaman dulu. Merah dengan simbol segitiga, disebut Pogenah, diartikan dengan darah atau keberanian. Lalu, dikepala peserta, terdapat lambang pakis, yang diartikan dengan kesuburan tanah.

Putri Otonomi Daerah 2017 Asal Lampung (Sumber Foto: TangselMedia)

Ada juga peserta dari Tulang Bawang, Lampung, menampilkan baju adat, yang disebut Lampung Perpadu. Peserta Tulang Bawang, menjelaskan bahwa ia menggunakan mahkota Perpadu yang mewakili dari 9 marga dimiliki oleh masyarakat provinsi Lampung. Kemudian, terdapat sanggul kembang melati, yang dilambangkan masih perawan, jika digunakan sebelah kiri. (IRM)