Rata-rata Lama Menginap Tamu Di Banten Menurun di Tahun 2015

Banten, Wisata4288 Views

Pantai AnyerTangselMedia.com – Rata-rata lama waktu menginap tamu atau RLMT di Banten Tahun 2015 menurun, khususnya wisatawan mancanegara (Wisman) bila dibandingkan dengan data tahun sebelumnya. Penurunan ini berimbas pada perekonomian Banten.

Salah satu dampak yang ada ialah mempengaruhi pendapatan pajak hotel dan restoran. Selain itu, pihak merasakan langsung oleh para pelaku usaha kecil mikro menengah yang berada di sekitar kawasan hotel dan objek wisata. Berdasarkan data yang ada di BPS Banten, penurunan lama menginap sekitar 0,10 poin.

Kepala BPS Provinsi Banten, Syech Suhaimi, rata-rata lama menginap tamu asing maupun wisatawan lokal pada hotel berbintang di bulan November 2015 sebesar 1,66 hari atau turun 0,11 poin jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yakni tercatat sebesar 1,77 hari.

Menurut Suhaimi, bila dianalisa dari data rata-rata wisman menginap di Banten hanya 1,66 hari, artinya setiap tamu yang menginap tidak lebih dari dua hari bahkan bisa jadi hanya 1 hari.

Dapat disimpulkan bahwa dengan singkatnya masa tamu untuk bemalam di hotel berimbas pada sektor perekonomian di Banten baik langsung maupun tidak langsung. Dikarenakan penyetoran pajak tentunya tidak maksimal dan dari segi pelaku usaha mikro yang menjual cinderamata atau kuliner lainnya menurun pendapatannya, papar Suhaimi. Sehingga masa waktu wisman menginap lebih lama tentu berdampak sangat luas.

Suhaimi menjelaskan bahwa alasan dari penurunan lama menginap wisman adalah tidak banyak variasi hiburan yang ada dimana hanya mengacu pada hiburan alami dari alam yang membuat wisman cenderung cepat bosan.

Baca Juga  Kebakaran di Situ Bulakan Diduga Karena Gas Meledak

Bali salah satu contohnya kota yang mampu memberikan suguhan hiburan alternatif yang banyak dan berkesan bagi wisman. Para wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali sudah tahu apa saja agenda hiburan disana mulai dari pagi hingga malam. Sehingga tidak membuat jenuh wisatawan karena ada destinasi kuliner, panggung hiburan ataupun hiburan malam, ungkap Suhaimi.

Oleh karena itu, peran pemerintah daerah baik provinsi dan Kabupaten/Kota sangat diperlukan untuk mendongkrak pariwisata, ujar Suhaimi. Apabila dari segi infrastruktur dan layanan hotel telah baik standarnya, maka dari segi kreatifitas hiburan yang perlu ditingkatkan dan didorong oleh pemerintah supaya wisman suka dan betah berlama-lama di Banten.

Di tempat terpisah, Nurhana selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Banten, menjelaskan bahwa pihaknya kerap melakukan promosi dengan berkerjasama dengan pelaku usaha kerajinan dan kuliner daerah supaya dapat dikenal luas oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

Apalagi Dinas Koperasi dan UKM Banten selalu melakukan koordinasi dengan delapan Kabupaten/Kota supaya di setiap kesempatan kegiatan atau acara untuk selalu menunjukkan ciri khas Banten. Seperti di tahun 2016 ini, rencananya akan dibangun galeri disetiap Kabupaten/Kota dimana didalamnya terdapat kerajinan tangan serta khas pangan daerah Banten, ungkap Nurhana.