Area Perum Batan Indah Serpong Terpapar Radioaktif, Warga Diminta Tidak Panik

Foto: Istimewa

TangselMedia – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) tengah melakukan clean up area yang terpapar radiasi di depan Komplek Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan. Paparan radiasi di wilayah tersebut dinyatakan diatas ambang batas setelah diketahui oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, BATAN, Heru Umbara mengatakan, temuan ini langsung direspon oleh BATAN berkoordinasi dengan Bapeten. “Saat ini BATAN sedang melakukan clean up di sekitar area terpapar,” ujar Heru di lokasi terpaparnya radiasi, Sabtu (15/02) sebagaimana yang TangselMedia terima dari siaran pers BATAN.

Ia menambahkan, dengan berbagai fasilitas laboratorium dan pengolahan limbah radioaktif, BATAN diminta Bapeten untuk membantu proses pembersihan dan analisis material penyebab tingginya paparan radiasi. Upaya clean up yang telah dilakukan Batan adalah mengambil sumber pemapar yang memancarkan radiasi di atas ambang dan mengambil seluruh vegetasi dan tanah untuk dilakukan pengujian.

“Dari hasil clean up itu, bahan penyebab paparan radiasi telah ditemukan bercampur dengan tanah. Temuan itu saat ini sedang dianalisis di laboratorium BATAN,” tambahnya.

Clean up ini menurut Heru, merupakan upaya pertama yang dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dan lingkungan dari paparan radiasi. Dari clean up tersebut didapatkan vegetasi dan tanah yang dimasukkanke dalam drum berkapasitas 100 liter sebanyak 52 drum.

Baca Juga  Penyuluhan Dan Praktek Pemberian Makanan Balita Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Serta Kesehatan Dalam Situasi Pandemi Covid 19 Di Posyandu Alamanda

Setelah dilakukan proses clean up, didapatkan penurunan paparan radiasi sebesar 30% dari 149 mikro sivet per jam. Pengecekan terkahir dilakukan pada Sabtu dini hari 98,9 mikrosivet per jam. “Proses clean up ini akan terus dilanjutkan sampai area tersebut benar-benar bersih dan tidak membahayakan bagi warga dan lingkungan,” jelasnya.

Upaya clean up ini, tambah Heru, diperkirakan hingga 20 hari sejak tanggal 12 februari 2020, namun diharapkan bisa dinyatakan bersih sebelum 20 hari. Selanjutnya saat ini sedang dipersiapkan upaya pengecekan whole body counting kepada warga, untuk mengetahui dampak kontaminasi.

Heru menghimbau, masyarakat tidak perlu panik terhadap kejadian ini. Dipastikan bahwa kejadian ini telah ditangani oleh pihak yang berkompeten.

“Warga diharapkan melakukan aktivitas seperti biasa saja, asal tidak masuk ke dalam area yang sudah diberi tanda terkontaminasi. Paparan radiasi ini bila dikelola dengan baik tidak akan membahayakan keselamatan warga,” himbaunya. (HJD)