TangselMedia – Rangkaian kegiatan acara Jakarta World Forum Media Development (JWFMD) akan dihelat mulai dari tanggal 20 September sampai 22 September 2016. JWFMD kali ini bertempat di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, selama tiga hari bakal diisi dengan berbagai sesi seperti, Grand Debate, Best Practices, Learning serta Doing.
Salah satu sesi kegiatan hari pertama dari JWFMD 2016 adalah menyajikan diskusi pada kategori Doing. Tujuan dari kategori Doing ini adalah untuk memberikan ruang bagi pembicara dan peserta dalam melakukan simulasi pada kasus nyata sekaligus mencari solusi terhadap isu-isu media yang sulit terpecahkan.
Diskusi tersebut menghadirkan Chido Onumah dari Nigeria, Zhaneta Trajkoska dari Macedonia, Javier Castanos dari Bolivia, Dr Katra dari Bangladesh, Renan Estenssoro dari Bolivia, serta didampingi oleh moderator asal Jerman, yaitu Patrick Leusch selaku Managing Director Global Media Forum. Materi diskusi Doing kali ini adalah membahas mengenai segala hal yang dianggap urgensi terhadap implementasi Media and Information Literacy (MIL) dari jurnalis berbagai negara untuk bisa membedakan antara jurnalis yang baik dan jurnalis yang buruk.
Kegiatan diskusi Doing yang berlangsung di ruang 308, mengangkat tema Media Literacy Matters: A Hand-On, seluruh peserta aktif berdiskusi bersama para pembicara praktisi dalam Media and Literacy (MIL). Dalam sesi tersebut, peserta terbagi menjadi 4 kelompok meja bundar dimana masing-masing kelompok memiliki topik yang berbeda. Seperti, All About Methods, Stupid?, The Dark Side of The Moon, Impact Matters Money Making dan Driving It Middle of The Road.
Salah satu peserta, Milica Pesic, menyatakan bahwa sebaiknya para media dan jurnalis mampu kembali mendapatkan kepercayaan dari publik lewat Media and Information Literacy, sehingga dimulai dari institusi pendidikan perlu memasukan materi mengenai MIL kedalam kurikulum sebagai edukasi tingkat pertama.