Ini Ketua Umum Badan Pengurus Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Periode 2016 – 2020

Komunitas, Nasional2085 Views

RUA IX Plakat AEKITangselMedia.com – Irfan Anwar, pendiri PT. Coffindo, kembali terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi (AEKI) periode 2016 hingga 2020. Kesebelas formatur sepakat untuk memilih Irfan yang juga merupakan ketua periode sebelumnya.

Yance Aswin, pemimpin sidang RUA AEKI, mengatakan bahwa proses pemilihan Ketua Umum kali ini berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya, pemilihan dilakukan dengan proses voting, saat ini pemilihan dilakukan secara musyawarah.

“Ya memang ke-11 nama calon formatur yang diusulkan masing-masing badan pengurus daerah sepakat untuk bermusyawarah alias tanpa voting dari anggota peserta RUA. Bahkan, mereka juga sepakat untuk memilih ketua umum yang lama untuk kembali memimpin AEKI,” jelas Yance.

Terpilihnya Irfan Anwar kembali sebagai Ketua Umum AEKI, segudang pekerjaan rumah telah menunggu demi kemajuan industri kopi agar tidak kalah bersaing dengan kopi Brazil, Vietnam dan Kolumbia.

Pria dengan kelahiran 20 Juli 1980 ini menilai bahwa kondisi tingkat konsumsi kopi di Indonesia dan permintaan kopi dunia terus beranjak naik. Terbukti dari Indonesia saat ini merupakan negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brazil dan Vietnam.

“Industri produk kopi Indonesia meningkat sekitar 8% per tahun, meski banyak masuk produk – produk impor, Kopi Indonesia  memilki daya saing karena Kualitas kopi Indonesia sangat baik,” ujar Irfan.

Baca Juga  Pengurus MUI Mengikuti Diklat Manajemen Organisasi

AEKI dan pemerintah Indonesia sepakat berkomitmen agar terus membangkitkan industri kopi dalam negeri supaya mencapai urutan kedua, Dukungan nyata telah dilakukan oleh Pemerintah dengan menggelontorkan Anggaran sebesar Rp 5,9 triliun sebagai upaya peningkatan Produksi Nasional sehingga dapat ikut mendorong roda perekonomian para petani kopi lokal.

“Produksi kopi dalam negeri saat ini sebesar 685 ribu ton per tahun. Inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara  penghasil kopi terbesar ketiga di dunia. Kami berusaha untuk lebih memajukan industri kopi dalam negeri agar pendapatan petani kopi juga ikut meningkat,” terang Irfan yang sudah memulai karir sejak tahun 1999 silam.

Irfan menyebutkan langkah nyata AEKI dalam meningkatkan gairah industri kopi yakni dengan mencanangkan sejumlah program seperti program intensifikasi dan extensifikasi,  kemudian mempromosikan kopi – kopi lokal dari berbagai daerah seperti kopi Aceh gayo, Kopi Sumatra Mandheiling, kopi Arabika Flores Bajawa, dan masih banyak lagi untuk bisa sejajar dengan kopi kelas dunia.

“Indonesia memilki banyak sekali jenis kopi, inilah yang harus terus kita kejar untuk diperkenalkan dan dipromosikan. Seluruh program ini juga membutuhkan peran aktif dari para generasi muda yang kreatif dan inovatif untuk sama- sama mengembangkan produksi kopi lokal,” tutup Ketua BPP HIPMI Bidang Ekonomi.