TangselMedia – Tindakan pembubaran paksa, acara pengajian Ustadz Khalid Basalamah yang dilakukan ormas kepemudaan Nadhatul Ulama (NU), GP Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) di Sidoarjo Jawa Timur, pada Sabtu 4 Maret 2017 disayangkan banyak pihak.
Apa yang dilakukan GP Ansor dan Banser, melakukan aksi pembubaran pengajian Ustadz Khalid yang membahas masalah keluarga islami, dinilai tidak mewakili wajah NU yang ramah, toleran dan pancasilais yang mengedepankan musyawarah.
Menurut Sekjen Jaringan Muda Nadhatul Ulama (JMNU) M. Adnan Rara Sina, tindakan GP Ansor dan Banser membubarkan acara pengajian di Sidoarjo, bisa mencoreng wajah NU.
“Tak ada dalam tradisi NU, tindakan seperti itu atau jangan-jangan itu hanya seragamnya saja Ansor, isinya orang Syiah”, kata Adnan saat dihubungi TangselMedia, Senin 6 Maret 2017.
Tindakan GP Ansor di Sidoarjo yang membubarkan pengajian, menurut Adnan adalah tindakan kejahatan extra-ordinary crime, polisi harus menangkap orang-orangnya untuk memberi efek jera agar tidak terulang di kemudian hari.
“Kyai-kyai NU harus turun tangan mengatasinya, GP Ansor harus diberi peringatan keras”, pungkasnya. (HJD)