Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Mengusulkan Tarif Rp 8.500/ 10 Km

Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Mengusulkan Tarif Rp 8.500/ 10 Km
Foto: Rifkianto Nugroho

TangselMedia –  Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I dari Lebak Bulus sampai Bunderan HI akan segera beroperasi pada Mei 2019 mendatang. Sebanyak 16 set kereta MRT Jakarta akan bulak-balik sepanjang 16 Km jalur layang dan bawah tanah yang sudah dibangun.

Direkrut Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan tarif MRT Jakarta saat ini masih terus dalam pembahasan. Tarif nantinya akan diputuskan oleh Gubernur dan segera diumumkan dalam waktu dekat. PT MRT Jakarta sendiri telah mengusulkan tarif kepada Pemprov DKI sebesar Rp 8.500 setiap 10 km. Tarif dipatok berdasarkan jarak yang ditempuh pengguna.

Angka tersebut sesuai dengan survei ridership yang telah dilakukan PT MRT Jakarta baru-baru ini terhadap 10.000 responden. William bilang, survei tersebut menyatakan bahwa kemampuan membayar rata-rata responden berkisar Rp 8.500 per 10 km. Ada pula formula rumus tersebut berasal dari Rp 1.500 (Biaya tetap atau fixed cost) ditambah Rp 700/ Km nya. Sehingga setiap 10 km, pengguna akan dipatok biaya Rp 8.500.

Baca Juga  6 Faktor Yang Membuat Kota Tangerang Selatan Favorit

“Jadi tarifnya by distance. Kalau setiap 1 km itu berarti tarifnya Rp 2.200. Kalau 2 km, Rp 1.500 ditambah 1.400 (Rp 700/km) jadi Rp 2.900,” ujar William.

Untuk menggunakan kereta MRT Jakarta, masyarakat dapat menggunakan beberapa jenis tiket masuk. Di antaranya tiket per perjalanan atau single trip dan tiket multi perjalanan atau multi trip. Kartu uang elektronik nantinya juga akan bisa digunakan.

Kedua jenis kartu tersebut dapat diperoleh di Mesin Tiket Otomatis (Ticket Vending Machine/TVM) dan loket penjualan di setiap stasiun MRT Jakarta. Selain TVM, stasiun MRT Jakarta juga akan dilengkapi dengan Mesin Isi Ulang (Top Up Machine/AVM).

(eds/ang)