Memahami Konsep dasar Lean Manufacturing dan 7 Macam Pemborosan

 

Oleh : Adi Candra, S.T.M.T.*

TangselMedia-Tahukah Anda apakah Lean Manufacturing itu?  bagi beberapa orang mungkin masih cukup awam mengenai pengertian Lean manufaktur itu, disini akan saya Jelaskan mengenai konsep dasar pada Lean Manufacturing. Lean Manufacturing itu sendiri didasarkan pada prinsip yang menghilangkan pemborosan di semua tingkat di seluruh sistem pada manufaktur dan juga merancang suatu metode dan tata letak yang memungkinkan menjadi lebih baik. Tujuan dari Lean itu sendiri merupakan menghilangkan semua bentuk pemborosan pada dari value stream yaitu pemborosan-pemborosan seperti waktu siklus, material, tenaga kerja, energi dan lain sebagainya. Pemborosan-pemborosan yang terjadi di sini merupakan pemborosan pada sistem produksi yang sedang berlangsung pada umumnya, namun pemborosan ini tergolong kategori tersembunyi, yang mengakibatkan dampak kegiatan produksi akan terganggu, maka dari itu pemborosan-pemborosan ini perlu dihilangkan dengan adanya penerapan Lean Manufacturing.

Ketika kita akan membahas mengenai lean manufaktur itu sendiri Kita harus paham terlebih dahulu mengenai “Value Added”, “non value Added”,  dan juga “Waste” atau pemborosan itu sendiri.  Value Added merupakan nilai tambah artinya Setiap proses yang mengubah sifat mengubah bentuk ataupun karakteristik pada sebuah produk sesuai dengan persyaratan yang diharapkan atau yang diinginkan oleh pelanggan kita seperti contoh di sini yaitu kegiatan memotong, Mixing, Mengolah dan lain-lain yang merupakan sebuah kegiatan proses yang diperlukan. Kemudian yang kedua ada yang disebut dengan non value Added yaitu setiap pekerjaan yang dilakukan ataupun diperlukan dalam kondisi saat ini namun tidak meningkatkan nilai produk itu sendiri contohnya disini yaitu memeriksa sebuah produk dan memastikan ukuran pemotongan. Kegiatan non value Added tidak akan menambahkan nilai, dan yang terakhir yaitu Weaste ataupun pemborosan yaitu suatu aktivitas yang menghabiskan waktu sumber daya dan ruang namun hal ini tidak berkontribusi atau memenuhi kebutuhan apa yang disyaratkan oleh pelanggan. Nah jadi seperti itulah gambaran yang harus kita ketahui agar kita dapat memilih mana kegiatan “Value Added”, “non value Added”,  dan juga “Waste” atau pemborosan itu sendiri.

Sebenarnya, Kenapa sih kita harus menerapkan Lean manufaktur ? kalau kita bicara sejarah produksi pada saat sebelum era industri modern saat ini, bahwa perkembangan pasar tesrebut  sangat pesat,  konsumen berorientasi pada kuantitas bukan kualitas dan juga pada saat itu sumber daya yang kita gunakan memiliki nilai atau cost yang rendah dan juga sumber daya yang melimpah, diantaranya sebagai contoh gas alam minyak bumi tumbuh-tumbuhan , sehingga manajemen lebih berfokus dengan peningkatan penjualannya Namun di era modern ini bahwa seperti kita ketahui Perkembangan era globalisasi sangat meningkat yang menimbulkan peningkatan dalam Persaingan di pasar sudah cukup jenuh konsumen ataupun pelanggan akan lebih memilih sebuah produk yang memiliki kualitas yang dijanjikan dan ketepatan waktu pengiriman yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Kemudian penyebab kita harus menerapkan Lean manufaktur itu sendiri yaitu sumber daya baik itu material dan sumber daya tenaga kerja yang memiliki nilai ataupun cost yang semakin tinggi contoh saja upah tenaga kerja yang selalu meningkat dalam setiap tahun dan harga bahan baku yang selalu meningkat pada setiap periodenya  Jadi Itulah sebabnya Kenapa kita harus menerapkan Lean Manufacturing pada sistem produksi yang kita jalankan.

Kemudian di sini juga kita harus pahami bahwa prinsip dari lean manufaktur ini sendiri yaitu bagaimana kita menciptakan sebuah profit yang didapatkan dari harga penjualan dikurangi dengan cost biaya overhead pada suatu industrin, namun jika kita berpikir non Lean Manufacturing bahwa kita akan menentukan harga jual berdasarkan biaya overhead yang kita keluarkan ditambah dengan profit yang kita harapkan itulah perbedaan dua prinsip yang harus kita pahami jika akan menerapkan lean Manufacturing.

Baca Juga  Komunitas Bintaro Cat Lovers Keluhkan Puskeswan yang Tidak Berjalan

Jika kita tadi telah mengetahui beberapa pemborosan yang terjadi pada aktivitas produksi Mari kita pahami lebih dalam pemborosan apa saja yang terjadi pada sistem produksi yang kita lakukan saat ini diantaranya ada tujuh pemborosan besar yaitu, pertama produksi berlebih atau Waste over Production, kedua yaitu adalah repair ataupun rework,  ketiga adalah transportasi ataupun Perpindahan,  keempat inventory  , kelima waste of process,  keenam pergerakan atau motion  , dan yang  ketujuh  menunggu.

Penjelasan yang pertama bahwa pemborosan produksi berlebih atau Waste of over production yaitu terdiri dari dua jenis yang pertama produksi melebihi permintaan yang kedua kegiatan produksi lebih awal dari jadwal yang telah direncanakan,  jadi ketika dalam merencanakan aktivitas produksi yang baik yaitu berdasarkan permintaan dan juga berdasarkan jadwal yang telah ditentukan

Berikutnya di sini yang kedua yaitu adalah repair ataupun reward ini termasuk kategori pemborosan , Kenapa ? karena repair atau rework ini merupakan kerja ulang yang tidak memiliki nilai tambah karena setiap pelanggan yang mendapatkan sebuah produk yang harus diperbaiki dia tidak akan membayar lebih , rework itu memerlukan tenaga kerja material energi waktu dan sebagainya jadi ini termasuk kategori pemborosan

Berikutnya yaitu transport ataupun Material Handling di sini Kenapa transportasi perpindahan dari satu Stasiun kerja ke stasiun kerja Berikut yang merupakan pemborosan karena dalam hal ini Setiap perpindahan yang dilakukan oleh operator ataupun pekerja itu sendiri memerlukan yang namanya Jarak Dan Waktu penempatan yang sesuai antara letak Stasiun kerja dan letak fasilitas mesin yang digunakan akan menurunkan biaya secara umumnya salah satu transportasi atau Material Handling yang tidak diperlukan yaitu contohnya penempatan sementara, sebuah produk penumpukan produk kembali yang berulang-ulang dan juga perpindahan barang yang tidak efisien

Berikutnya yaitu adalah masalah inventory ataupun stock ini disebut juga dengan pemborosan Kenapa karena stok yang berlebih akan mengakibatkan pertama penambahan modal penggunaan ruangan administrasi tambahan dan juga stok ataupun inventory yang berlebih tersebut akan mudah rusak ataupun menurun secara nilainya masalah inventory ini juga bukan hanya masalah berlebih tapi juga Ketika masalah kekurangan stok Kenapa karena akan menghambat aktivitas berjalannya suatu proses

Pada poin ke-5 pemborosan yang terjadi itu pada saat proses yaitu waste of Processing , yaitu penambahan proses yang tidak diperlukan bagi barang produk hanya akan menambah biaya produksi saja contohnya kita memberikan sebuah ganjalan pada tools kemudian melepas dan memasang kembali  setingan mesin proses yang berulang dan tidak menambahkan nilai itu sendiri

Yang keenam yaitu pemborosan pada gerak ataupun Waste of motion kenapa sebuah gerakan ini disebut dengan pemborosan?  misalkan saja sebuah pemborosan pada seorang petugas pekerja ataupun operator mencari barang peralatan atau file dokumen yang harusnya barang tersebut tersedia di area Jangkauan yang tidak terlalu jauh hal ini mengakibatkan gerakan yang tidak diperlukan.

Dan yang terakhir yaitu adalah pemborosan pada aktivitas menunggu Waste of waiting aktivitas menunggu Ini contohnya pada sebuah operator mesin otomatis melihat saja aktivitas permesinan yang sedang berjalan tanpa adanya nilai tambah,  kemudian menunggu barang datang,  menunggu orang bekerja pada stasiun sebelumnya,  menunggu proses yang belum selesai pada Stasiun berikutnya dan hal lain yang merupakan proses menunggu tanpa adanya nilai Nah itulah tadi beberapa jenis pemborosan yang harus kita ketahui dalam Lean Manufacturing,  Kenapa?  karena hal ini akan meningkatkan nilai tambah dan menghilangkan Waste.

Semoga setelah membaca artikel ini kita dapat memahami lebih baik lagi mengenai Prinsip Lean Manufacture dan juga 7 Jenis Pemborosan pada system produski.***

*Penulis adalah Dosen Teknik Industri Universitas Pamulang