Meski Menderita Difabel, Ayah Cerita Saif Mahir Mengperasikan Komputer

Sosial Budaya1083 Views
Meski Menderita Difabel, Ayah Cerita Saif Mahir Mengperasikan Komputer
Foto: Ardian Fanani/File

TangselMedia – Walaupun tergolong sebagai anak berkebutuhan khusus, Mohammad Saifani Aszad (14) disebut mempunyai kemampuan di atas rata-rata anak dengan cerebral palsy (CP) lainnya.

Menurut penuturan sang ayah, Fony Istanto, putra sulungnya itu tidak pernah mendapatkan diagnosis pasti tentang kondisi fisiknya. “Anak saya ini tidak autis. Tapi menurut pemeriksaan itu mengidap CP. Tapi dia bisa diajak ngomong dan mengerti tentang pelajaran,” ujarpnya kepada detikcom, Kamis (19/7/2018).

Dilain sisi, Fony mengaku putranya itu mahir mengoperasikan komputer. “Dia mahir pakai komputer. Saya aja tidak bisa. Saya belajar dari Saif,” ujarnya.
Fony menambahkan, Saif mampu mengoperasikan komputer semenjak lulus dari PAUD Inklusif Cerdas Banyuwangi. “Dia ini cerdas. Setiap kali saya kerja pasti saya ajak. Saat saya lupa jalan, dia yang menunjukkan pada saat kita ke lokasi mengukur baju,” ujar pria yang berprofesi sebagai penjahit ini.
Sang ayah kemudian membelikan Saif sebuah komputer. Komputer itu sempat menjadi teman belajar Saif yang paling setia. Di komputer itu pulalah, Saif menceritakan kesehariannya, semisal saat bermain dengan sang adik, ketika diajak ayahnya bekerja atau berlibur bersama keluarga.
Bahkan tulisan-tulisan tersebut dicetak oleh Saif dan ditunjukkan kepada orangtuanya. “Ya pakai printer itu. Tulisan itu dikasih judul dan foto,” tambah Fony.

Baca Juga  Kasus KDRT di Tangsel Mengalami Penurunan di 2015

Keberadaan komputer itu juga membunuh kejenuhan Saif selama tidak bersekolah.
Namun lantaran dirasa lambat, Saif tak mau menggunakannya lagi. “Dulu saya belikan tapi kata Saif lemot dan gampang rusak. Akhirnya dia minta beli lagi,” ujarnya.

Fony sempat menceritakan situasi ini kepada guru-guru Saif di PAUD Inklusif dan gayung pun bersambut. Guru-guru Saif di PAUD Inklusif membelikannya komputer baru.

“Ya memang kita galang dana dari guru-guru inklusi dari Jogjakarta. Kami melihat Saif ini sangat berpotensi,” timpal Kepala PAUD Inklusif Cerdas Banyuwangi, Padmawati.

Sayangnya, komputer itu juga sudah rusak. Saif kembali dirundung rasa jenuh dan mulai ingin sekolah lagi. “Saya bingung pak jika seperti ini. Semoga ada jalan keluar untuk Saif,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Saif sudah tidak bersekolah dua tahun belakangan karena terganjal surat mutasi dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SD LB) C Banyuwangi. Lembaga sekolah pun tidak memberikan alasan jelas terkait dengan tidak dikeluarkannya surat mutasi tersebut.
(lll/lll)