TangselMedia.com – Airnav Indonesia memprakasai kegiatan kampanye I Love Cisadane bekerjasama dengan Banksasuci (Bank Sampah Sungai Cisadane) yaitu komunitas yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sungai Cisadane. Kegiatan itu dilaksanakan bertempat di markas komunitas Banksasuci yang berada di Bantaran Sungai Cisadane, jalan Chandra, Panunggangan Barat, Cibodas, Kota Tangerang akhir bulan lalu.
Pada saat peluncuran, AirNav juga memberikan bantuan berupa speed boat serta bermacam-macam bantuan lain dalam rangka mendukung gerakan I love Cisadane.
Triyana selaku Direktur Keuangan AirNav menjelaskan bahwa seluruh perusahaan BUMN berkewajiban menganggarkan laba bersihnya untuk melaksanakan program kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) agar membantu masyarakat baik di bidang pemberdayaan ekonomi, bantuan pendidikan, kesehatan serta pelestarian alam.
Menurut Triyana, apabila semua perusahaan mampu memberikan perhatian lebih seperti kami maka tidak menutup kemungkinan lingkungan Cisadane semakin lebih baik lagi. Dengan kondisi Cisadane yang lebih tertata, Triyana mampu menyemangati pemerintah untuk bertindak lebih sehingga dapat membuat perusahaan lain mengikuti jejak seperti kami, sambung Triyana.
Di lain pihak, Ketua Komunitas Banksasuci Uyus Setia Bhakti mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perusahaan dan pengembang yang berlokasi di bibir Cisadane sangat minim perhatiannya terhadap keberadaan sumber air utama di Tangerang tersebut.
Di bibir sungai Cisadane tersebut, ada banyak pengembang besar, pemukiman kelas kakap serta ratusan perusahaan namun perbuatan mereka sungguh memilukan karena seenaknya membuang limbah seenaknya akan tetapi sumber air tetap digunakan. Bahkan seharusnya mereka malu terhadap AirNav yang mengurusi udara namun sangat perhatian akan keberadaan air sungai Cisadane, sambung Uyus.
Uyus menjelaskan bahwa keberadaan speedboat yang diberikan oleh AirNav menjadi motivasi dan provokasi kepada para perusahaan yang minim perhatian terhadap keberlangsungan masa depan Cisadane. Fungsi dari speedboat ini bertujuan supaya kegiatan memantau aliran Sungai Cisadane lebih mudah hingga dapat memotret perusahaan apa saja yang telah mencemari Cisadane, tutup Uyus.
