Terapi Pijat Pangkal Jari Mampu Mencerdaskan IQ Anak

Sosial Budaya2159 Views

TangselMedia – Semua orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh lincah dan cerdas. Namun bagaimana, jika kenyataannya sang anak menderita autis dan down syndrome? Masalah ini tentu akan membuat para orang tua sedih, karena anaknya berbeda dengan anak-anak lainnya.

Namun jangan dulu berputus asa, bagaimanapun kondisinya, mereka sangat membutuhkan dorongan dan dukungan para orang tua. Dan jika segala cara yang ditempuh belum membuahkan hasil, coba saja dengan terapi pijat pangkal jari K.H. Noegroho Moempoeni yang berada di Jalan Cempaka, Cirendeu, Ciputat Timur.

Pasien sedang menjalani terapi. (sumber foto: TangselMedia)

Terapi pijat pangkal jari ini sangat aman dilakukan, bahkan untuk bayi sekalipun. Cara terapinya pun sangat sederhana dan cepat, dengan memijat bagian pangkal ruas jari. Menurut Pak Noeg, begitu ia biasa dipanggil, bagian pangkal ruas jari kiri untuk meningkatkan daya ingat, sedangkan bagian ruas jari kanan untuk meningkatkan daya tangkap. Sedangkan antara jari tengah dengan telunjuk, untuk mengendalikan emosi pasien.

Baca Juga  Cara Pintar Tour Agen Untuk Berjualan Online

Pak Noeg tidak pernah membeda-bedakan keyakinan pasien. Karena, pasien non-muslim pun tetap ia terima. “Terapi ini hanya media. Yang penting, saat menjalani terapi, pasien harus rajin beribadah dan berdoa sesuai keyakinannya masing-masing. Jika ia seorang khatolik ia harus membaca doa rosario atau doa syafaat bagi yang protestan. Jika yang beragama Bhudda atau Hindu ia bermeditasi dengan memakai hio. Sementara yang beragama Islam, dengan melakukan sholat sunnah tasbih dan berdzikir dengan membaca surat al ikhlas”, Jelasnya.

Selain dapat meningkatkan IQ anak, pak Noeg juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti jantung, asma, TBC, darah tinggi, asam urat, leukemia, bahkan bagi mereka yang sulit mendapatkan keturunan pun dapat disembuhkan.

Klinik terapi pijat pangkal jari K.H. Noegroho Moempoeni hanya buka pada Senin dan Jumat saja. Maka tidak heran, jika jumlah pasien yang datang mencapai 200 orang pada hari-hari tersebut. (ISK/DBS)